Minggu, 04 September 2016

DI LATIHAN ARMADA JAYA XXXIV/2016, KCR CLURIT CLASS KOARMABAR SIAP TEMBAKAN RUDAL C-705


Sesuai dengan kondisi lautan di wilayah Indonesia Bagian Barat, porsi terbesar kapal perang di Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) memang ditekankan pada jenis kapal cepat dan kapal patroli. Dan untuk jenis kapal cepat yang jadi andalan Koarmabar adalah KCR (Kapal Cepat Rudal) Clurit Class. Dan pada latihan puncak Armada Jaya XXXIV/2016 yang berlangsung di Laut Jawa, sekitar Banongan, Jawa Timur, Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmabar mengerahkan KRI Clurit 641 dan KRI Kujang 642.
Latihan Armada Jaya 2016 sendiri akan mulai digelar pada pekan kedua bulan September ini. Diantara alutsista yang digelar dan diuji coba, termasuk penembakkan rudal anti kapal C-705 dari KCR Clurit Class. Bahkan situs koarmabar.tnial.mil.id (2/9/2016) menyebut bahwa selain rudal anti kapal C-705, TNI AL akan melaksanakan uji tembak rudal anti kapal C-802. Hanya saja bisa dipastikan untuk rudal C-802 tidak dilepaskan dari KRI Clurit 641 atau KRI Kujang 642. Pasalnya kapal perang pengusung rudal C-802 adalah jenis frigat Van Speijk Class (kecuali KRI Oswald Siahaan 354) dan KCR FPB-57 Nav V.
Pangarmabar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia melaksanakan Inspeksi Pusat Informasi Tempur KRI Clurit-641 dalam rangka persiapan penembakan Rudal pada Latihan Armada Jaya 2016 di Dermaga Ujung, Surabaya
Pangarmabar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia melaksanakan Inspeksi Pusat Informasi Tempur KRI Clurit-641 dalam rangka persiapan penembakan Rudal pada Latihan Armada Jaya 2016 di Dermaga Ujung, Surabaya
KRI Clurit 641 saat masih menggunakan kanon PSU Vektor G12 di bagian haluan.
KRI Clurit 641 saat masih menggunakan kanon PSU Vektor G12 di bagian haluan.
C-705 mempunyai jangkauan tembak antara 75-80 Km tanpa roket booster, sedangkan bila ditambahkan roket booster jangkauan bisa terdongkrak hingga 170 Km. Dilihat dari jangkauannya, C-705 bisa disebut pula sebagai rudal lintas cakrawala (over the horizon). Untuk urusan kecepatan, meski tak diketahui persis informasi kecepatan luncurnya, banyak disebutkan C-705 masuk dalam kategori rudal high sub sonic. Tentang bobot rudal juga tak ada keterangan pasti, tapi bobot hulu ledak rudal ini mencapai 110 Kg HVDT-H high explosive, lebih ringan ketimbang hulu ledak C-802, yang 165 Kg High Explosive.
20101118@15491-oke
Dengan bobot hulu ledak 110 Kg, C-705 dipersiapkan untuk mengkandaskan kapal perang lawan yang berbobot hingga 1.500 ton.Daya hancur yang dihasilkannya bisa mencapai 95,7%, ideal untuk menenggelamkan kapal. Konfigurasi rudal pun di-setting pas untuk dipasangkan pada platform kapal patroli dengan bobot antara 50 – 500 ton. KRI Clurit sendiri memiliki bobot 250 ton, pada KCR Clurit Class hanya membawa 2 unit C-705 dalam sekali berlayar.
Sebagaimana rudal anti kapal modern, C-705 mempunyai kemampuan sea skimming, yakni terbang rendah diatas permukaan laut, untuk C-705 batas terbawah mampu terbang 12,5 meter dari atas permukaan laut. Dengan terbang rendah, menjadikan sosok rudal ini sulit terdeteksi oleh radar.Untuk urusan pemandu, lagi-lagi tak ada informasi yang spesifik, tapi beberapa literatur menyebut C-705 mengkombinasikan sistem pemandu dari radar, infrared, GPS (Global Positioning Systems), GLONASS (Global Navigation Satellite Systes), dan TV. (Indomiliter)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar