Jumat, 17 Juni 2016

Airbus Rampungkan Uji Sistem Senjata HForce di Heli H225




Jakarta - Airbus Helicopters baru lalu merampung uji tembak pertama menggunakan sistem modular HForce Generic Weapon System (GWC) yang memampukan operator untuk dengan cepat dan mudah mengalihkan fungsi helikopter versi sipilnya menjadi heli bersenjata dengan cara mengadopsi komputer misi tunggal, seperti diungkap Helicopter Airbus pada 13 Juni lalu.
Pengujian dilaksanakan di Belgia dari 25 Mei hingga 3 Juni, melibatkan heli milik Airbus H225M untuk mendemonstrasikan sistem HForce dengan senjata balistik termasuk senapan mesin kaliber 12,7mm, kanon 20mm, dan roket 70mm.
Saat demonstrasikan, HForce terdiri dari sistem inovatif inti sentral Rockwell Collins Deutschland (RCD) FMC-4212 General Purpose Computer (GPC), Thales’ Scorpion monocular HMSD (helmet-mounted sight display), sensor elektro-optik Wescam serta pegangan senjata untuk penembak dan dudukan senjata yang sebelumnya sudah diuji selama lima bulan.
“Pencapaian yang menentukan, pada waktunya, menunjukkan bahwa kehebatan HForce mencapai hasil sempurna sesuai spesifikasi, dan membuktikan nilai tambah dalam penggunaan baik untuk menjejak dan mengeliminasi target pada misi siang maupun malam,” ujar Jean-Luc AndrĂ©, Manajer Program HForce.
HForce yang diluncurkan dua tahun lalu ini memang sistem tambahan namun terjangkau dan mudah digunakan (plug and play). Sebagai sistem manajemen senjata, HForce bisa dipasang di semua versi militer dari helikopter Airbus meliputi H125M, H145M, dan H225M. HForce didesain untuk memenuhi persyaratan lembaga pertahanan yang mencari kemampuan serang ringan atau sebagai tambahan untuk memperkuat armada yang sudah ada yaitu heli serang.
Seperti dikutip janes.com, dengan sudah dilaksanakannya uji tembak, helikopter H225 pertama yang dilengkapi sistem HForce diharapkan sudah siap pada tahun 2017, diikuti tahun berikutnya oleh H125M dan pada 2019 oleh H145M.
Meski berbeda sistem dan teknologi, terobosan Airbus ini mengingatkan kita kepada upaya TNI AL dan IPTN belasan tahun lalu mempersenjatai heli Super Puma menggunakan rudal antikapal AM-39 Exocet. (SMID Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar