Ini Dia Pesawat Latih Yak-130 yang Sempat Bersaing dengan T-50
Jakarta - Sebelum Indonesia memutuskan untuk membeli jet latih T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan, nama Yak-130 (kode NATO:Mitten) sempat mencuat dan bahkan menduduki peringkat pertama dari empat pilihan. Tiga jet latih lainnya yang diajukan TNI AU saat itu adalah Aero L-159 buatan Ceko, FTC-2000 dari China, dan T-50 dari Korea Selatan.
Sama dengan T-50, pesawat latih Yak-130 merupakan jet latih/serang ringan kategoriLead-In Fighter Trainer (Lift) berteknologi modern yang dibutuhkan untuk menjembatani penerbang sebelum mengoperasikan pesawat tempur generasi 4 dan 4+. Bila T-50 cocok bagi penerbang yang akan beralih ke F-16 Block 52/60, maka Yak-130 dipersiapkan untuk melatih penerbang sebelum beralih ke Su-30 seriesmaupun Su-35 dan bahkan Sukhoi PAK FA.
Yak-130 didesain oleh Biro Desain Yakovlev dan dibuat oleh pabrik Irkuts, penghasil Su-30MKI (India) dan Su-30MKM (Malaysia) berteknologi thrust vertoring. Pada awalnya Yak-130 dibuat bersama oleh Yakovlev Rusia dan Aermacchi Italia dengan kode Yak/AEM-130.
Digandengnya Italia dalam proyek ini adalah untuk memasukkan unsur-unsur “Barat”. Rusia berhak menjual Yak-130 kepada AU Rusia, sedangkan AEM-130 untuk AU Italia. Namun belakangan, kongsi itu tidak dilanjutkan dan Rusia meng-upgrade sendiri Yak-130. Dengan kerjasama awal tersebut, Aermacchi juga akhirnya membuat pesawat serupa dan kemudian diberi kode M-346Master.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar