India - Menteri Pertahanan India Manohar Parrikar telah menetapkan target ekspor pertahanan India sebesar US$ 2 miliar dalam dua tahun ke depan, dari saat ini yang hanya sebesar US$ 300 juta.
Produk pertahanan buatan India, seperti rudal anti kapal Brahmos, pesawat tempur Tejas atau helikopter serang ringan telah mendapatkan banyak permintaan di pasar internasinal, terutama dari negara kawasan Afrika dan Amerika Latin, dan inilah lima produk pertahanan India yang akan siap diekspor.
Light Combat Helicopter (LCH)
India saat ini sedang dalam pembicaraan dengan negara-negara “tertentu” di Afrika untuk kemungkinan penjualan Light Combat Helicopter (LCH). LCH adalah helikopter tempur ringan seberat 5,5 ton yang dirancang dan dikembangkan oleh HAL. Memiliki badan ramping dan kompak, perlindungan lapisan baja, tanki bahan bakar anti bocor, visibilitas yang rendah dan anti serangan NBC, menjadikan LCH adalah helikopter yang lincah dan mematikan.
Dirancang sebagai heli serang anti-tank dan anti-infanteri, LCH memiliki kecepatan maksimum 275 kilometer per jam, dan mampu terbang hingga ketinggian 16.000 – 18.000 kaki. Dengan harga yang sangat ekonomis, helikopter ini akan sangat menarik bagi banyak negara. Memiliki fitur sederhana seperti persenjataan standar senapan mesin berat dan rudal anti tank, namun tanpa dilengkapi rudal udara ke udara.
Rudal Brahmos
BrahMos diproduksi oleh perusahaan patungan India dan Rusia, telah menarik perhatian dari negara-negara seperti Argentina, Venezuela, Chili dan Brazil di Amerika Latin dan juga dari Afrika Selatan, yang merupakan bagian dari kelompok BRICS. Brahmos diproduksi dan akan dijual dengan harga rendah sekitar US$ 3 juta.
BrahMos adalah rudal jelajah supersonik anti kapal. Rudal ini dapat diluncurkan dari darat, kapal selam atau pesawat tempur. Negara-negara di Amerika Latin serta negara-negara Asia Tenggara telah menyatakan minatnya untuk membeli rudal Brahmos, terutama untuk pertahanan Angkatan Laut dan pertahanan pesisir.
BrahMos memiliki jangkauan 290 km, dengan kecepatan maksimum 2,8 Mach dan terbang menjelajah di ketinggian bervariasi dari 10 meter sampai 15 km. BrahMos dapat diluncurkan pada konfigurasi tabung peluncur atau vertical launch system (VLS).
LCA Tejas
Light Combat Aircraft (LCA) Tejas yang sekian lama dikembangkan india, kini telah menarik perhatian pembeli asing seperti Sri Lanka dan Mesir. Sri Lanka baru-baru ini menolak pesawat JF-17 Pakistan, sementara Mesir tahun lalu menandatangani kontrak pembelian 24 pesawat tempur Rafale buatan Prancis.
Dua hal yang menarik dari Tejas adalah harga yang murah dan kemampuan terbang. Banyak negara-negara asing yang penasaran dan mengunjungi stand Tejas selama pertunjukan udara Bahrain pada bulan Januari, yang merupakan penampilan pertama kalinya Tejas di luar negeri.
Sistem Rudal Pertahanan Akash
India kemungkinan juga akan mengekspor sistem rudal Akash. Akash adalah sistem rudal pertahanan udara mobile yang memiliki jangkauan 25 km. Akash dirancang dan dikembangkan oleh DRDO untuk melindungi pertahanan udara India dari serangan udara musuh.
Pesawat Peringatan Dini AEW & C
AEW & C adalah salah satu program unggulan dari DRDO yang merupakan sistem pesawat peringatan dini dan pengawasan udara yang dapat mendeteksi, mengidentifikasi dan mengklasifikasikan ancaman di udara dan dapat bertindak sebagai pusat komando dan kontrol untuk mendukung berbagai operasi udara.
“AEW & C India” dilengkapi Mission System dengan desain modular dan terintegrasi yang ditempatkan pada pesawat Embraer 145 berharga sangat hemat, klaim DRDO.
Sumber : FinancialExpress