Kamis, 05 Mei 2016

Iran Ancam Tutup Selat Hormuz untuk AS




Iran - Wakil Komandan Garda Revolusi Iran Jenderal Hossein Salammengatakan mereka akan menutup Selat Hormuz yang strategis bagi Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya jika mereka “mengancam” Republik Islam tersebut.
Komentar Jenderal Hossein Salami disiarkan televisi pemerintah Rabu 4 Mei 2016. Ini adalah kesekian kalinya perang retorika dan konfrontasi antara Iran dan AS terkait selat sempit yang menjadi jalur transportasi sepertiga minyak dunia tersebut.
Pernyataan Jenderal ini juga mengikuti pernyataan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang pada hari Senin mengkritik kegiatan AS di Teluk Persia. Tidak jelas apakah itu sinyal kekhawatiran baru Iran terkait konfrontasi selat atau mungkin terkait kesepakatan nuklir dengan AS dan kekuatan dunia lainnya.

Selat Hormuz
Selat Hormuz

Sebagaimana dikutip Associated Press Salami mengatakan bahwa “Amerika harus belajar dari kebenaran sejarah baru-baru ini.” Associated Press menyebut pernyataan ini mungkin mengacu pada penangkapan 10 pelaut AS yang memasuki perairan Iran pada Januari lalu. Para pelaut yang dilepas kurang dari satu hari kemudian, meskipun televisi pemerintah sempat menayangkan rekaman dari para pelaut yang berlutut dengan tangan mereka di atas kepala mereka.
“Jika Amerika dan sekutu regional mereka ingin melewati Selat Hormuz dan mengancam kita, kita tidak akan mengizinkan masuk,” kata Salami, tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang ia dan para pemimpin lainnya akan lakukan.
Dia menambahkan “Amerika tidak bisa membuat aman setiap bagian dari dunia.”
Letnan Rick Chernitzer, Juru Bicara Armada 5 Angkatan Laut AS di Bahrain mengatakan Amerika akan terus beroperasi sesuai dengan standar maritim profesional dan hukum internasional di kawasan Teluk Persia.
“Kami tetap bijaksana, waspada dan bertanggung jawab seperti yang operasi kami di sini,” kata Chernitzer dalam sebuah pernyataan kepada Associated Press. “Kami, bagaimanapun, berhak untuk membela diri.”
AS dan Iran memiliki sejarah panjang konfrontasi di Teluk Persia. Mereka bahkan sempat terlibat pertempuran laut pada tanggal 18 April 1988, setelah  tenggelamnya kapal rudal USS Samuel B. Roberts oleh ranjau Iran. Saat itu  pasukan AS menyerang dua rig minyak Iran dan menenggelamkan serta merusak enam kapal Iran.
Beberapa bulan kemudian, pada bulan Juli 1988, USS Vincennes di selat tersebut mengira sebuah penerbangan Iran Air menuju ke Dubai sebagai jet tempur yang menyerang hingga  menembak jatuh pesawat tersebut dan membunuh semua orang di dalam pesawat yang berjumlah 290 orang.
Para pejabat US Navy mengatakan mereka menghadapi pertemuan hampir setiap hari dengan kapal angkatan laut Iran. Pada bulan Januari, sebuah pesawat tak berawak Iran bersenjata terbang di atas kapal induk AS di Teluk Persia.
AS juga mengkritik tes roket Iran pada bulan Desember di dekat kapal perang dan lalu lintas komersial sebagai tindakan provokatif. Iran mengatakan mereka memiliki hak untuk melakukan tes di selat dan tempat lain di Teluk.
Iran juga menggunakan replika kapal induk AS untuk latihan perang di dekat selat pada bulan Februari 2015 dan telah mengatakan sedang menguji “drone bunuh diri” yang bisa menyerang kapal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar