India - Dalam urusan kapal selam Angkatan Laut India kerap mengalami apa yang disebut ‘mood swing’. Namun, pada saat ini ada alasan untuk optimistis. Kapal selam konvensional diesel listrik yang dirancang lebih dari 15 tahun, Kalvari, akan segera masuk ke layanan.
Sumber yang dapat dipercaya terkait dengan proyek (Project 75) telah mengkonfirmasi bahwa Harbour Acceptance Trials (HAT) sebagian besar telah selesai dan kapal telah disiapkan untuk uji laut, yang menjai tahap akhir dari pemeriksaan sebelum ia menjadi bagian dari armada kapal.
“Awak bersama dengan otoritas pengawas akan berlayar untuk percobaan laut Kalvari. Proses ini akan membutuhkan waktu 5-6 bulan sebelum datang komisioning” kata seorang sumber kepada India Today Minggu 1 Mei 2016. Tes itu dijadwalkan mulai akhir pekan lalu namun dijadwal ulang pada menit terakhir karena ada alasan minor terkait logistik.
Sementara HAT itu tentang membuktikan kapal selam memiliki integritas struktural, bekerja dari aspek mekanis termasuk pompa dan motor, percobaan laut akan menandai fase lebih rumit. Dari menyelam untuk menavigasi dan melaksanakan manuver, kesiapan platform untuk segala macam eventualities akan diuji. Setelah selesai, kapal selam harus membuktikan kemampuan dirinya dalam hal mendengarkan menggunakan sensor serta melaksanakan penembakan rudal dan torpedo.
Kalvari itu telah bergabung dengan angkatan laut pada 2012 tetapi baru akan resmi masuk layanan rencananya September mendatang. “Ini adalah kapal selam di mana produsen harus membuktikan setiap kemampuan yang telah dijanjikan kepada kita. Mari kita puas dengan demonstrasi kemampuan dirinya,” jelas seorang petugas.
Meski ada kegembiraan, tetapi ada juga kegelisahan tentang tes penting dan parameter yang harus diverifikasi. Proyek 75 terdiri dari enam kapal selam namun kapal selam pertama selalu menghadap maksimal pengawasan. “Lima lainnya akan mendapatkan keuntungan dari perbaikan apa yang dilakukan pada Kalvari,” kata seorang petugas.
Kapal selam ini memiliki panjang 67 meter, lebar 6, 2 meter dengan bobot perpindahan 1.550 ton. Kapal selam membawa senjata torpedo, tabung rudal anti kapal. Proyek telah menghabiskan anggaran sekitar US$3,5 miliar.
Meskipun Project 75 telah sangat tertunda Kementerian Pertahanan India terus menjalankan proyek ini. Setelah Kalvari, lima kapal selam berikutnya akan disampaikan di setiap sembilan bulan. Pada tahun 2020, semua kapal selam Proyek 75 akan dikirimkan ke Angkatan Laut India. Hingga pada akhirnya Angkatan Laut India akan diperkuat dengan 16 kapal selam yang meliputi sembilan kapal selam EKM Rusia atau kelas Sindhughosh, empat Jerman kelas HDW Shishumar dan kapal selam bertenaga nuklir, INS Chakra, sebuah kapal selam kelas Akula dipinjamkan dari Rusia. Selain itu kapal selam nuklir Arihant juga sedang dalam pengujian.
Rata-rata usia kapal selam India cukup mengkhawatirkan yakni 25 tahun. Sementara akuisisi kapal selam telah menggelepar karena penundaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar