Bandung - Dengan ekspansi yang cepat dari basis industri pertahanan Indonesia (Hall 3, Stand A302), kunci utama peralatan untuk pasukan darat, Indonesia kini sudah mulai mencoba untuk mengekspor beberapa peralatannya.
Hal ini tidak hanya membawa mata uang asing yang berharga tetapi juga membantu untuk menjaga basis industri pertahanan lokal hidup dan mempertahankan keterampilan pekerja.
Selain pembuatan berbagai senjata kecil dan amunisi, perusahaan Indonesia Pindad kini memperluas jangkauan dengan membuat kendaraan tempur lapis baja beroda (AFVs).
Sejumlah besar dari lapis baja angkut personil (APC) Anoa- 2 (6×6) telah dibangun untuk Indonesia dan itu sudah ditawarkan ke pasar ekspor.
Kendaraan terbaru Pindad ini adalah Badak (6×6) dengan dukungan meriam di kendaraan, yang memiliki tata letak yang berbeda dan dilengkapi dengan CMI Defence two-person turret armed dengan canon 90mm dan senapan mesin koaksial 7.62mm, dengan senjata serupa yang dipasang di atap.
Kendaraan yang lebih ringan adalah Komodo (4×4), yang dapat digunakan sebagai kendaraan pengintai, dengan awak empat, atau dengan sedikit lebih panjang, bisa digunakan untuk membawa dan melindungi tubuh pasukan dengan awak dua dan membawa 10 prajurit.
Sumber: IHS Jane
Tidak ada komentar:
Posting Komentar