Sabtu, 07 Mei 2016

S-500 Siap Masuk, S-350 Diuji, Lengkap Sudah Perisai Udara Rusia


Moskow - Para pejabat pertahanan Amerika Serikat khawatir dengan sistem rudal pertahanan  udara paling mutakhir Rusia, S-500 yang akan segera masuk layanan. Sistem ini akan menjadi musuh paling sulit dikalahkan oleh pesawat siluman yang ada di gudang senjata Pentagon.

Senjata baru ini akan membentuk perisai tingkat dari sistem pertahanan udara berlapis milik Rusia. S-500 dapat melibas target pada ketinggian sekitar 200 km atau 660.000 kaki. Itu berarti bahwa S-500 akan dapat mengejar dan menghancurkan target seperti rudal balistik di ruang angkasa pada rentang besar hingga 400 mil.
S-500 diharapkan mampu mendeteksi dan secara bersamaan menyerang hingga sepuluh hulu ledak rudal balistik yang terbang pada kecepatan 20.000 kaki per detik atau 7 km per detik. Rudal juga dilaporkan sedang dirancang untuk hit to kil seperti yang dilakukan oleh Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang dibangun Lockheed Martin.
S-500 dirancang sangat mobile dan akan menggunakan jaringan radar untuk membidik target dari jarak yang sangat jauh. Sistem rudal kemungkinan akan menggunakan radar manajemen pertempuran 91N6A (M), yang dimodifikasi radar akuisisi 96L6-TSP, serta radar keterlibatan multimode baru 76T6 serta radar keterlibatan 77T6 ABM.
Sementara itu, militer Rusia juga sudah menguji S-350 Vityaz, sistem pertahanan udara menengah. Senjata baru akan menggantikan S-300PS dan melengkapi sistem lain seperti Buk-M3, S-300VM4, S-400 dan S-500.
“Pengujian sistem rudal anti-pesawat S-350 Vityaz saat ini sedang berlangsung,” kata Letnan Jenderal Viktor Gumyonny, komandan pasukan pertahanan udara Angkatan Aerospace Rusia, kepada Rossiya-24 yang dikutip Dave Majumdar dalam tulisannya di National Interest Selasa 3 Mei 2016.
“Peluncuran pertama telah berhasil dan sistem telah terbukti karakteristik dan akan digunakan pada skala besar untuk penggantian sistem rudal anti-pesawat S-300PS.”
S-350 dibangun dengan radar active electronically scanned array (AESA) terbaru dan kendaraan komanod baru. Sebuah sistem rudal akan terdiri dari kendaraan komando, dua kendaraan radar dan delapan kendaraan peluncur roket.
S-350 menggunakan radar aktif seperti S-400 dan dapat terlibat target pada jarak 75 mil pada ketinggian sekitar 100 ribu kaki. Dia dapat terlibat dengan 16 target secara bersamaan dan melepasan total 32 rudal pada waktu bersamaan.
Sistem pertahanan S-500 bersama S-400, S-300VM4 dan S-350 dan senjata lainnya akan menjadi jaringan pertahanan udara terpadu secara keseluruhan. Salah seorang pejabat Amerika mencatat, meski sektor industri militer Rusia sangat menderita pasca runtuhnya Uni Soviet, entah bagaimana Moskow berhasil mengembangkan sistem pertahanan udara canggih tanpa banyak degradasi dalam kemampuan.
Beberapa senjata baru Rusia seperti S-500 membuat pejabat pertahanan AS khawatir karena pesawat tempur siluman seperti F-22, F-35 dan B-2 mungkin memiliki masalah mengatasi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar