Minggu, 08 Mei 2016

Kapal-Kapal Perang Terbaik China Bergerak ke Laut China Selatan


Beijing - Sekelompok kapal angkatan laut China yang terdiri dari dua kapal perusak, dua fregat, dan kapal pasokan meninggalkan Sanya, provinsi Hainan, Rabu 4 Mei 2016 untuk menuju ke Laut China Selatan. Beijing telah mulai latihan tempur komprehensif di Laut China Selatan dengan melibatkan kapal perang paling canggih di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat atas perairan yang disengketakan tersebut.

Sejumlah analis mengatakan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan tempur. Sejumlah perusak lain juga akan bergabung dengan mereka segera.
Sebagaimana dilaporkan televisi pemerintah CCTV dan dikutip South China Morning Post Jumat 5 Mei 2016, setiap kapal membawa tiga helikopter dan puluhan pasukan khusus dan akan berlayar ke Laut China Selatan, Samudera Hindia timur dan Pasifik barat.
Ketegangan di Laut China Selatan telah meningkat menjelang keputusan atas gugagatan Filipina yang mengajukan kasus arbitrase terhadap China di Den Haag. Diperkirakan pada Juni nanti keputusan akan keluar.
Latihan ini melibatkan tentara yang ditempatkan di pulau Paracel dan Spratly, dan kekuatan dari Armada North Sea, kata laporan itu, dan menggambarkannya sebagai latihan tahunan.
Salah satu kapal perusak adalah Hefei, yang merupakan kapal perusak terbaru rudal dipandu Type 052D  yang membawa radar canggih, rudal dan sistem siluman yang mulai beroperasi pada Desember.
Sebuah kapal perusak ketiga dari Type 052C, Lanzhou, juga akan bergabung dengan kelompok setelah selesai mengikuti latihan kontraterorisme bersama dengan ASEAN dan negara-negara lainnya di dekat Brunei dan Singapura.
Lanzhou pekan lalu sempat bertemu dengan kelompok tempur kapal induk USS John C. Stennis, satu hari setelah kapal Amerika ditolak izinnya untuk berlabuh di Hong Kong.
Kapal-kapal lain termasuk perusak Guangzhou Type 052B, frigat Type 054A Sanya dan Yulin, dan kapal pasokan Honghu juga terlibat dalam latihan ini.
“Kapal perang terbaik China akan ditempatkan di Armada Laut Selatan sebagai respons terhadap kegiatan militer AS, meskipun kedua belah pihak dengan hati-hati akan menghindari gesekan apapun,” kata Ni Lexiong, pakar militer yang berbasis di Shanghai. “Ini demonstrasi otot [kekuatan].”
AS telah meningkatkan pengerahan militer di kawasan itu. Bulan lalu, Menteri Pertahanan AS Ashton Carter terbang ke USS John C. Stennis yang berlayar 70 mil barat dari pulau Luzon Filipina untuk kunjungan dua jam.
Xu Guangyu, seorang peneliti senior di Asosiasi Pengendalian dan Perlucutan Senjata China, mengatakan latihan ini lebih untuk menguji kapal baru mereka agar mendapat pengalaman pengalaman nyata di laut, “Kelompok tempur perlu berlatih komando, koordinasi dan kerja sama tim,” kata Xu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar