Senin, 25 April 2016

Lanud Iswahjudi Tidak Digunakan untuk Enclave Sipil


MADIUN - Keinginan Pemerintah Jawa Timur yang menginkan Lanud Iswahjudi dibuka untuk penerbangan sipil, Danlanud Iswahjudi Marsma TNI, Fachri Adamy, menyampaikan bahwa itu merupakan suatu keinginan yang belum dikaji secara komprehensif.


Dikatakan Marsma TNI Fachri Adamy, Lanud Iswahjudi sampai tidak digunakan untuk enclave sipil, karena Lanud ini mengoperasionalkan pesawat-pesawat tempur dan Depo-depo pemeliharaan yang sangat sensitif dari aspek security dan intelejen.


“Dapat dibayangkan jika di Lanud Iswahjudi terdapat penerbangan sipil, yang tentunya masyarakat begitu bebas keluar masuk Lanud Iswahjudi yang tentunya dari aspek security dan intelegen sudah tidak memenuhi lagi Iswahjudi sebagai pangkalan induk dan pangkalan operasi TNI Angkatan Udara yang mengelola pesawat tempur,” papar Danlanud Iswahjudi Marsma TNI, Fachri Adamy, saat menerima kunjungan pemenang lomba twitter TNI AU dan militery aircraft photo spotting dalam rangkaian Bulan Dirgantara HUT ke-70 TNI Angkatan Udara di Lanud Iswahjudi Madiun, Sabtu (23/4), kemarin.


Lebih lanjut Marsma TNI Fachri Adamy, mengatakan, Lanud Iswahjudi sejak dahulu merupakan pangkalan induk pesawat-pesawat tempur, karena secara geografis sangat strategis posisinya. Penentuan tempat ini bukan ditentukan menurut perkiraan sesaat, tetapi merupakan pertimbangan yang demikian panjang, karena Lanud Iswahjudi untuk menjangkau Ibu Kota cukup dekat, ke timur juga cukup, maupun ke wilayah barat masih dapat terjangkau.


Di Lanud Iswahjudi juga dioperasikan tiga skadron pesawat tempur yaitu Skadron 14 dengan pesawat F-5 Tiger, Skadron 15 dengan Pesawt T-50i Golden Eagle dan Skadron 3 dengan pesawat F-16 Fighting Falcon, juga Skadron Tehnik Pemeliharaan 042, serta tiga insub yaitu Depo 20 Avionik dan Depo 60 Persenjataan serta Satu Batalyon Paskhas.


Terkait isu pemindahan Lanud Iswahjudi ke Morotai, Danlanud Iswahjudi meluruskan pernyataan tersebut.


“Bukan pemindahan, akan tetapi penembangan sesuai dalam rencana strategis (renstra) TNI Angkatan Udara akan pengembangan kekuatan di Wilayah Timur salah satunya di Morotai termasuk wilayah perbatasan seperti Tarakan dan Natuna yang sudah di bangun fasilitasnya,” ujar Marsma TNI Fachri Adamy.


“Kalau memindah dari Madiun ke Morotai tentu tidak, tetapi mengembangkannya, iya,” tambahnya.


Bila Iswahjudi di pindah ke Morotai, kalau ditinjau dari aspek militer apabila terjadi kontijensi di Jawa khususnya Ibu Kota, kekuatan terdekat untuk melindungi Jakarta sebagai ibu kota RI yang menjadi center of grafity tidak ada, karena dalam opersai militer yang pertama dihancurkan adalah center of grafity.


“Jadi Lanud Isawahjudi ini adalah Backbone untuk pengamanan ibu kota,” tegas Marsma TNI Fachri Adamy.


Sumber :

http://m.jitunews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar