Kamis, 21 April 2016

Tanjungpinang Miliki Satu Skuadron Pesawat Tempur


















Riau - Lanud Tanjungpinang saat ini sudah naik status, sebelumnya tipe C sekarang menjadi tipe B. Dulunya dipimpin seorang berpangkat Letkol, sekarang Kolonel.

Perubahan tak hanya itu saja, tapi juga terjadi pada struktur dan alutista. Ke depan Lanud Tanjungpinang akan memiliki satu skuadron pesawat tempur.

Tujuannya, untuk meningkatkan pengawasan terhadap pesawat-pesawat yang memasuki wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Kepri dan sekitarnya.

“Jelas ke depan adanya peningkatan kemampuan TNI AU di sini. Tentu juga ada skuadron tempur dong,” kata Danlanud Tanjungpinang Kolonel Pnb Ign Wahyu Anggono seperti dikutip koran Batam Pos(grup batampos.co.id), Rabu (20/4/2016).

Ia mengungkapkan bahwa pesawat tempur yang bakal masuk itu, bisa jenis Sukhoi atau F16. Tergantung keputusan dari pemerintah dan juga dana yang ada.

Mengenai skuadron tempur ini, Wahyu mengungkapkan kemungkinan bakal ada dua. Tapi untuk tahap awal, satu skuadron saja. “Nanti akan ada di Ranai dan Tanjungpinang,” ujarnya.

Kenapa Ranai? Wahyu menjelaskan ke depan nantinya Ranai akan menjadi “homebase” terbesar TNI di Kepri. Disana nantinya akan ada markas TNI AU, AD, dan AL. Sehingga dengan lengkapnya tiga matra ini, diharapkan dapat menjaga kedaulatan negara Indonesia di wilayah perbatasan, khususnya Laut Cina Selatan yang kini rawan konflik.

Wahyu optimis mengenai pengadaan skuadron pesawat tempur di Kepri. Sebab untuk beberapa peralatan sudah “ready” di Kepri. Salah satunya radar canggih milik TNI AU yang terletak di Ranai dan Tanjungpinang.

Dua radar itu mampu mendeteksi pergerakan pesawat apapun jenisnya yang masuk ke wilayah udara Indonesia.

“Radar ini cangkupannya cukup luas, bisa sampai ke Selat Malaka, Sumatera, Kalimantan dan sekitarnya,” ungkapnya.

Selamat tahun 2016 ini Wahyu mengungkapkan tak ada pelanggaran udara yang dilakukan oleh pihak asing. “Tak ada,” ucapnya singkat.

Tapi walau begitu, pihaknya terus bersiaga dan waspada dengan segala kemungkinan yang ada. TNI AU kata Wahyu, selalu awas terhadap hal-hal yang mengganggu kedaulatan negara Indonesia.

“Jadi kami rasa perlu mengantisipasi segala kemungkinan yang ada,” tegasnya. 

Sumber :
http://www.indopos.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar