Minggu, 10 April 2016

Tak Ada  yang Bisa Mendengar S-500



Moscow - Sistem rudal permukaan ke udara terbaru Rusia S-500 akan memiliki sistem komunikasi radio baru yang tak tertandingi dalam hal kualitas, transmisi data dan siluman.

“Saat ini, perusahaan sedang mengembangkan komunikasi radio generasi keenam untuk digunakan pada berbagai jenis teknologi militer, termasuk sistem rudal yang sudah ada dalam angkatan bersenjata dan mereka yang akan di masa depan,” kata seorang wakil dari industri pertahanan Rusia sebagiamana dikutip RBTH Kamis 7 April 2016. Dia mencatat sistem rudal S-500 adalah salah satu dari senjata yang akan menggunakan sistem komunikasi generasi keenam ini.

Sumber tersebut menjelaskan bahwa stasiun radio dari generasi sebelumnya bekerja pada frekuensi yang telah telah ada sebelumnya yang meningkatkan kemungkinan informasi yang dikirimkan dilacak dan disadap. Di sistem masa depan hal itu akan mustahil terjadi.

“Peralatan tersebut akan memiliki potensi yang sama sekali baru dan secara signifikan meningkatkan kualitas komunikasi, jangkauan, perlindungan dan siluman. Teknologi komunikasi generasi keenam akan dibuat dalam waktu dua tahun ke depan,” kata sumber tersebut.
Ahli rudal sistem pertahanan dan pertahanan udara Mikhail Khodaryonok mengatakan kepada Gazeta.ru bahwa sistem komunikasi diperlukan untuk tersembunyi dan kebal terhadap gangguan.

“Apa yang sedang dikirim, jenis pertukaran informasi dan kekebalan terhadap gangguan sehingga komunikasi bekerja di semua kondisi,” jelas Khodaryonok.

S-500 adalah sistem rudal pertahanan jarak jauh dan ketinggian tinggi dengan sistem intersepsi universal dengan peningkatan potensi pertahanan anti-rudal.

Sistem ini secara signifikan akan mengungguli sistem permukaan ke udara terbaru Rusia S-400  yang terbukti nilainya selama operasi angkatan udara Rusia baru-baru ini di Suriah dengan menutup seluruh wilayah radius 250 mil menjadi zona larangan terbang.

S-500 akan dapat mendeteksi dan secara bersamaan menyerang hingga 10 target rudal balistik supersonik pada kecepatan 4,5 mil per detik dan menyerang hulu ledak rudal hipersonik.

Sumber : 
RBTH


Tidak ada komentar:

Posting Komentar