Kamis, 14 April 2016

Militer Indonesia Terkuat di Asia Tenggara, Israel Masih Kalah



Upacara HUT Ke-70 TNI AU di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (9/4). [suara.com/Oke Atmaja]
Upacara HUT Ke-70 TNI AU di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (9/4). 



Global Firepower menyebut, rangking tersebut tidak dibuat hanya berdasarkan jumlah senjata yang dimiliki suatu negara. Namun, mereka memfokuskan penelitian pada keanekaragaman dan keseimbangan persenjataan yang dimiliki masing-masing negara.

Sedikitnya, ada 50 faktor yang dipakai untuk memberikan penilaian pada kekuatan militer negara-negara tersebut. Beberapa faktor yang dijadikan pertimbangan adalah faktor geografis, fleksibilitas logistik, sumber daya alam, dan industri lokal.

Jumlah sumber daya memang menjadi faktor kunci, di mana negara dengan populasi penduduk lebih besar cenderung berada di rangking lebih tinggi di banding negara lain yang memiliki populasi penduduk lebih sedikit. Selain itu, negara-negara yang tidak memiliki wilayah laut tidak dinilai dari ketiadaaan angkatan lautnya, sedangkan negara-negara yang punya angkatan laut dibandingkan satu sama lain dengan keberagaman aset yang dimiliki.
Rangking ini tidak hanya berskala lokal, melainkan global, di mana Amerika Serikat menduduki peringkat pertama dari 126 negara yang disurvei. Rusia, China dan India menyusul di posisi dua, tiga, dan empat.

Indonesia, dalam hal ini, berada di rangking 14, satu level di bawah Pakistan, dan uniknya, dua tingkat di atas Israel. Negara-negara Asia Tenggara lain dalam daftar ini antara lain :
- Vietnam yang berada di peringkat 17,
- Thailand di peringkat 20, 
- Myanmar di peringkat 33, 
- Malaysia di peringkat 34, 
- Filipina di peringkat 51,
- Singapura di peringkat 64, 
- Kamboja di peringkat 88, 
- Laos di peringkat 121. 

Di posisi paling buncit, ada Republik Afrika Tengah, setingkat di bawah Somalia, di mana keduanya tergolong negara yang hingga kini masih diguncang konflik politik dan aksi terorisme. 

Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) seperti AS, Prancis, Inggris, Turki, dan Jerman berada di peringkat-peringkat atas lantaran dinilai berdasarkan asumsi bahwa negara-negara tersebut berbagi sumber daya militer. Namun, kepemimpinan politik maupun militer yang tengah berkuasa saat ini tidak turut berpengaruh.
Mengutip dari laman situsnya, Global Firepower mengumpulkan data dari beragam sumber. Uniknya, beberapa sumber data mereka adalah situs badan intelijen luar Amerika Serikat seperti CIA.gov.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar