Rabu, 20 April 2016

Siapkah Tank Armata untuk Pertempuran Selanjutnya?



Moscow - Pasukan Darat rusia direncanakan akan mulai menerima model produksi pertama tank tempur utama T-14 Armata mulai tahun 2017. Angkatan Darat Rusia telah menerima pengiriman 20 tank versi pra-produksi untuk pengujian yang saat ini dioperasionalkan di Kubinka, Luar Moskow. Unit operasional T-14 sendiri mungkin akan ditempatkan di Siberia yang bekerja baik selama invasi Crimea.
“Uji Armata akan sesuai jadwal tanpa masalah,” Alexei Zharich, Wakil Direktur Uralvagonzavod kepada harian Izvestia. “Pengiriman serial bisa dimulai kapan saja begitu pelanggan mengingingkannya.”
Namun, Zharich tampaknya hanya berbicara pada T-14. Dia tidak menyinggung kendaraan tempur varian lain yang didasarkan pada keluarga Armata. Main Battle Tank  T-14, kendaraan tempur infanteri   T-15 dan kendaraan lapis baja recovery T-16 adalah beberapa kendaraan yang didasarkan pada platfrom universal Armada. Selain itu juga ada kendaraan lapis baja yang dijuluki Tank Killer oleh media Rusia. Tank Killer diperkirakan akan menggabungkan turunan dari sepotong artileri 2S35 152mm Koalitsiya-SV ke dalam chassis Armata.
Izvestia juga mengungkapkan beberapa rincian tambahan T-14 seperti meriam 2A82-1M 125mm yang dipasang di menara tak berawak. Rusia berharap bahwa senjata baru mengungguli semua meriam tank lainnya yang ada sedikitnya dua puluh persen. Menurut perkiraan Rusia, meriam 2A82 menghasilkan energi 1,17 kali lebih besar dibandingkan Rheinmetall 120mm L55, yang dipasang pada versi terbaru dari Leopard 2. Sementara M1A2 Abrams menggunakan yang lebih tua dan kurang mampu yakni versi L44. Namun, meriam Rusia dua kaki atau 60 sentimeter lebih pendek dari buatan Jerman senjata yang merupakan keuntungan yang signifikan.
Ada juga beberapa rincian tambahan tentang seri active protection system (APS) Afghanit Armata.  Sistem ini menggunakan radar active electronically scanned array 360 derajat yang bisa melacak 40 target darat dan dua puluh lima target udara secara bersamaan dalam radius 60 mil. Secara otomatis dapat mendeteksi dan terlibat target yang berjarak hanya beberapa kaki seperti tembakan rudal anti tank yang masuk.
Sistem Afghanit mencakup sistem peperangan elektronik ampuh untuk mengganggu sistem bimbingan misil yang masuk. Tetapi juga memiliki suite penanggulangan untuk merusak sistem pemandu laser musuh. Selain itu, tank ini dilengkapi dengan putaran interceptor untuk APS, yang dilengkapi dengan eksplosif terbentuk penembus. Itu berarti APS Armata bisa berpotensi menjadi efektif terhadap putaran energi bahkan kinetik. Sistem APS biasanya paling efektif bila digunakan melawan tembakan energi kimia seperti granat roket atau rudal.
Kendaraan dilindungi oleh dual-lapis Malachit peledak baja reaktif selain baju besi pasif yang kuat. Komposisi armor tidak diketahui tapi kemungkinan beberapa bentuk matriks komposit keramik dilaminasi. Ini juga dilengkapi dengan slat armor untuk melindungi daerah-daerah tertentu yang rentan terhadap granat roket.
Namun, cara terbaik untuk bertahan hidup di medan perang adalah tidak terlebih dahulu oleh musuh. Dengan demikian, Rusia telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi deteksi radar dan infra merah dari tank sehingga lebih sulit untuk dideteksi dan dilacak.
Memang, kombinasi Armata dengan APS, armor reaktif dan pasif  dengan menara tak berawak -bisa membuat kendaraan nyaris kebal terhadap rudal anti-tank. “Dan memang, salah satu ahli hardware Rusia baru-baru mengatakan kepada saya bahwa bahkan rudal generasi sabot generasi terbaru mungkin tidak efektif terhadap T-14. Namun, sampai ada informasi lebih lanjut yang tersedia tentang itu Armata sulit untuk mengatakan dengan pasti,” tulis Dave Majumdar, editor pertahanan di The National Interest, Senin 18 April 2016.
Sumber :
http://www.jejaktapak.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar