Amerika Serikat - Negara-negara besar dunia terus berada dalam perlombaan untuk membangun kemampuan pertempuran udara ke udara sejak pilot pesawat tempur pertama menembakkan pistol satu sama lain dalam Perang Dunia I. Dari senapan mesin hingga mesin jet dan teknologi siluman perlombaan terus berlangsung ketat. Tahap selanjutnya adalah adu cepat untuk menghilangkan pilot di kokpit tetapi dengan kemampuan tempur yang lebih mematikan.
Sekarang tampak bahwa perlombaan di kemampuan ini semakin kencang di mana tujuannya adalah untuk membuat drone otonom yang dapat membunuh sementara pilot duduk di sebuah ruangan yang jaraknya ratusan mil.
Sementara berawak F-22 Raptor masih bertengger menjadi raja dan pilot F-35 bersiap-siap untuk debut tempur mereka, pesawat tempur tanpa awak juga sedang dalam laju pengembangan yang kian cepat.
Berikut pesawat tempur tanpa awak masa depan yang kemungkinan akan muncul pertama.
1. BAE Taranis
Kendaraan udara tempur tanpa awak Taranis telah terbang uji di langit Eropa di mana kelompok besar orang menentang senjata perang otonom. Sementara Taranis kemungkinan akan memiliki kemampuan otonom penuh. Departemen Pertahanan dan British Aerospace Engineering telah mengatakan kendaraan udara tempur tak berawak akan berfungsi sebagai sistem man in the loop. Seorang manusia memutuskan target apa dan dengan cara apa menembaknya.
Taranis terutama digunakan sebagai pesawat serang, yang berarti dia akan menyerang target darat. Tapi pesawat ini juga akan memiliki kemampuan untuk melawan pesawat tempur musuh dan bisa terbang dari Inggris ke benua di luar Eropa dengan masukan yang terbatas dari pilot dan kru.
2. F-16
Ini tidak mengada-ada, F-16 telah menjadi kandidat utama pesawat tempur tanpa awak yang berpeluang untuk muncul pertama. Drone tempur demonstrator X-47B kemungkinan besar akan menjadi sebuah pompa bensin terbang. Sementara F-16 Falcon masuk dalam program yang dikenal sebagai “Loyal Wingman”.
Program ini untuk mengupgrade pesawat generasi keempat seperti F-16 dengan kontrol otonom, software dan upgrade perangkat keras yang akan menjadikannya sebagai jet komputer terbang. Kemudian F-35 atau F-22 dengan pilot manusia akan didampingi beberapa pesawat F-16 dan juga mungkin F / A-18 Hornet tak berawak untuk melindungi atau menambah daya gedor F-22 dan F-35.
Angkatan Laut masih tertarik untuk mengembangkan pesawat tempur tanpa awak generasi berikutnya, tapi itu masih jauh di masa depan, sementara F-16 tak berawak bisa bertempur dalam beberapa tahun lagi.
3. AURA
India’s Autonomous Unmanned Research Vehicle adalah demonstrator teknologi yang sedang dikembangkan oleh Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan atau Defense Research and Development Organisation (DRDO) India. Produk akhir nanti dirancang untuk membawa senjata internal dan mampu membela diri, melakukan pengintaian, dan menyerang target darat.
Tingkat yang tepat dari kemampuan “membela diri” yang akan memiliki AURA belum diumumkan, jadi ini bisa menjadi drone serangan darat dengan kemampuan udara ke udara terbatas. Program ini tampaknya mundur dari jadwal semula yang direncanakan 2015 untuk melahirkan prototipe dan 2020 selesai.
4. Sharp Sword
Drone Sharp Sword China dibungkus rahasia tebal hingga tidak ada yang tahu persis misi apa yang akan dibawa oleh pesawat tanpa awak ini. Sharp Sword hanya dideteksi dari beberapa iterasi dan prototipe, tapi desain sayap terbang yang muncul di akhir 2013 adalah versi paling dikenal.
Tampaknya Sharp Sword China didasarkan pada mothballed UCAV Rusia “Skat” yang telah mendekam selama bertahun-tahun. Kebutuhan primer China untuk drone siluman adalah untuk operasi angkatan laut di wilayah yang disengketakan yakni Laut Cina Timur dan Selatan.
Itu berarti akan membutuhkan sesuatu untuk mempertahankan diri dari pesawat tempur yang dilepas dari kapal induk AS. Drone ini kemungkinan besar juga akan dilengkapi dengan rudal antikapal.
Jika tidak mendapatkan senjata udara ke udara terpadu, berharap untuk bertindak sebagai sensor untuk pertahanan darat dan mungkin mengambil peran anti-kapal.
Selain UCAV yang dibahas di atas, ada sejumlah drone baru yang dirancang dengan kemampuan tempur udara dan menyerang target darat. Rusia Skat dibatalkan, namun teknologi dimasukkan ke platform baru yang dikembangkan oleh Sukhoi.
Negara-negara di Uni Eropa, termasuk Inggris, bekerja sama untuk mengembangkan UCAV baru untuk menyerang target darat yang didasarkan pada Taranis dan nEUROn, sebuah UCAV diproduksi oleh Perancis; Italia; Swedia; Spanyol; Yunani dan Swiss.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar