Sabtu, 06 Agustus 2016

Airbus Defence Incar Peluang A400M untuk TNI AU


Jakarta - Sebagai raksasa industri kedirgantaraan dunia, Airbus tidak pernah berhenti mencari kesempatan dalam memasarkan sejumlah pesawat yang diproduksinya. Tidak hanya pesawat untuk memenuhi kebutuhan airline, divisi Airbus Defence and Space juga gencar untuk mendapatkan peluang untuk mengisi kebutuhan pesawat militer di lingkungan TNI.
Hal itu terlihat jelas dalam kunjungan Head of Military Aircraft dari Airbus Defence and Space, Fernando Alonso beserta tim kecilnya ke Jakarta kemarin (4/8). Dalam kunjungannya ini, Fernando yang mengaku sudah berkali-kali datang ke Jakarta menyempatkan menjamu makan siang sejumlah pemimpin redaksi di sebuah restoran di kawasan Jakarta Pusat. “Saya sudah beberapa kali ke Jakarta, namun dalam kapasitas CEO Airbus Military, ini yang pertama,” aku Fernando yang mengawali karier di McDonnell Douglas di Kalifornia tahun 1979.
Dalam obrolan santai sambil makan siang, Fernando menyampaikan padatnya jadwal yang harus ia jalani selama di Jakarta. Selain mengunjungi pabrik pesawat kebanggaan Indonesia, PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Fernando juga menemui sejumlah menteri. Mulai dari Menteri Pertahanan, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara. “Kami ingin menjalin komunikasi, bukan untuk sekarang saja tapi untuk masa depan,” ujar Fernando berkali-kali soal pentingnya menjaga hubungan baik dengan Indonesia sebagai sebuah negara besar.
Dalam kunjungannya, Fernando mengaku akan menawarkan pesawat angkut strategis kebanggaan Airbus yaitu A400MSaat salah seorang wartawan yang masih belum yakin menanyakan negara mana yang sudah mengoperasikan A400M di sekitar Indonesia, Fernando tanpa ragu langsung menyebut Malaysia. Bahkan Maggie Bergsma, Kepala Hubungan Media Airbus Defence and Space merangkap Kepala Komunikasi Airbus Group menambahkan bahwa sampai saat ini di tahun 2016, sudah sembilan A400M yang dibuat.
“Pesawat A400M ini mempunyai kemampuan strategis dan mampu beroperasi di landasan terbatas, cocok dioperasikan di Indonesia sebagai negara kepulauan,” ulas pria kelahiran Madrid, Spanyol tahun 1956 ini. Saat ini, tambah Fernando, Airbus tengah bekerja untuk mengembangkan versi patroli maritim dan pengisian bahan bakar di udara dari A400M.
Selain A400M, Airbus Military and Space juga menawarkan pesawat Eurofighter, pesawat tanker A330 MRTT, C295/235 dan tentu saja pesawat tanpa awak, yang juga masih menjadi atensi TNI untuk mengoperasikan dari varian yang lebih besar dan strategis.
Fernando juga menjawab pertanyaan ketika ditanyakan kemungkinan peran Airbus dalam membantu sertifikasi untuk pesawat N219 yang tengah digarap PT DI dan Lapan. Fernando berharap, sejumlah kerjasama bisa dikembangkan bersama PT DI tidak hanya terkait pembelian pesawat, tapi juga hal-hal lain menyangkut teknologi di dunia penerbangan. (angkasa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar