Amerika Serikat - Sebelum tujuh dari F-35C Joint Strike Fighters memulai uji coba putaran ketiga dan terakhir di kapal induk USS George Washington, mereka menyelesaikan uji pendaratan di Choctaw Naval Outlying Field dekat Pensacola, Florida .
Pendaratan berjalan dengan baik bahkan mungkin sedikit terlalu baik hingga justru menjadikan landasan rusak.
“Mereka selalu mendarat di tempat yang sama hingga akhirnya hook merobek landasan,” kata Vice Adm. Mike Shoemaker, Komandan Udara Angkatan Laut di Center for Strategic and International Studies di Washington, DC Kamis 19 Agustus 2016.
“Jadi kami cepat menyadari, kita perlu memperbaiki atau menyesuaikan landasan pacu. Itu menggambarkan bagaimana tepatnya sistem baru ini. ”
Sistem baru tersebut disebut Jalur Penerbangan Delta, teknologi di F-35C yang mengontrol glide slope dan meminimalkan jumlah variabel yang harus dilakukan pilot untuk bisa mendarat dengan tepat di kapal induk.
Sebuah sistem paralel dikenal sebagai Magic Carpet (Maritime Augmented Guidance with Integrated Controls for Carrier Approach and Recovery Precision Enabling Technologies) juga sedang dikembangkan untuk digunakan pada F/A-18 E/F Super Hornets dan EA-18G Growlers.
Dengan sistem ini memungkinkan kapal induk untuk beroperasi dengan kapal tanker yang lebih sedikit hingga meninggalkan lebih banyak ruang untuk pesawat lain, kata Shoemaker.
Military.com melaporkan tentang implikasi dari teknologi pendaratan baru di kapal induk George Washington awal pekan ini. Sekitar 100 kali F-35C melakukan pendaratan di kapal induk dengan 80 persen menggunakan kawat nomor tiga yang berarti pesawat itu mendarat di tempat yang ideal.
“Saya pikir itu akan memberi kita kemampuan untuk melihat cara kita bekerja dan memperluas jumlah sorti. Saya pikir itu akan mengubah cara kami beroperasi di sekitar kapal” katanya. “Saya pikir ini akan memberi kita banyak fleksibilitas di sayap udara dalam menggunakan pesawat tempur.”
Pesawat tanker atau pesawat pengisian bahan bakar di udara, harus siap ketika pesawat melakukan pendaratan di kapal induk kasus mereka berada dalam kondisi bahan bakar minim. Lebih sedikit bolters, berarti persyaratan tanker berkurang.
“Saat ini, kita mengkonfigurasi mungkin enam sampai delapan pesawat tanker di kapal,” kata Shoemaker. “Saya tidak berpikir itu terlalu banyak. Yang akan memberi kita fleksibilitas pada jumlah pesawat tempur kita, meningkatkan jumlah Growler, yang saya tahu kita akan lakukan, dan mungkin E-2D Advance Hawkeye juga. ”
Pengujian terakhir F-35C ini direncanakan akan selesai 23 Agustus. Sementara Magic Carpet diharapkan akan diperkenalkan ke armada di 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar