Jakarta - Helikopter merupakan pesawat yang diklasifikasikan pesawat yang memiliki sayap putar. Berbeda dengan pesawat yang dikenal pada umumnya yang memiliki sayap tetap atau fixed wing, helikopter menggunakan propeller atau rotor sebagai sistem yang berfungsi untuk menerbangkan dan sebagai daya dorong untuk menggerakkan pesawat ke arah manapun yang diinginkan.
Keunggulan helikopter mampu melakukan take off dan landing secara vertikal, sehingga tidak memerlukan landasan pacu untuk menerbangkannya dan bahkan mampu terbang mundur. Hal ini tidak dapat ditandingi pesawat yangmemiliki sayap tetap dari helikopter. Helikopter hanya memerlukan landasan pacu atau helipad paling tidak berdiameter seukuran total panjangnya untuk melakukan take off dan landing.
Sepanjang perjalanan keberadaannya, helikopter terus berkembang dan tak sekadar alat transportasi udara yang menerbangkan manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain. Helikopter memiliki berbagai jenis kegunaan lain seperti evakuasi, alat angkut berat, bahkan untuk menjalankan operasi militer dengan kemampuan serang.
Sebuah video yang diunggah pada situs berbagi video youtube menayangkan sejumlah helikopter terbaik dunia yang unggul digunakan sebagai helikopter serang. Video yang diunggah pada 4 Januari 2015 oleh akun bernama Junais Asia ini telah dilihat lebih dari 1,5 juta kali di dunia maya oleh para netizen. Berikut merupakan tiga helikopter militer yang unggul digunakan sebagai helikopter serang:
AH-64E Apache Guardian
AH-64E Apache Guardian
– Max Speed: 290 (MAST) 305 (No MAST) km/h
– Cruise Speed: 280 km/h
– Rate of Climb: 14,2 m/h
– Combat Range: 480 km
– Service Ceiling: 6.400 m
Armaments Range:
– M230: 2.600 m
– Hydra 70: 8.000 m
– APKWS II: 5.000 m
– AGM-144 Hellfire: 8.000 m
– AIM-92 Stinger: 8.000 m
Protection:
– Armored to withstand cal. 12,7 mm (23 mm for engine and rotor)
– No bullet-proof glass
– AN/APR-39A9(V) radar warming
– AN/APR-48A radar interferometer
– AN/ALQ-136(V) radar jammer
– AN/ALQ-144 infrared jammer
– AN/AVR-2 laser warning
– Flare and chaff dispenser
AH-64E Apache Guardian merupakan helikopter yang dikembangkan pada tahun 2011 dari seri AH-64D Apache yang semula bernama AH-64D Apache Block III. AH-64E Apache Guardian merupakan helikopter militer penempur yang keluar dari rahim perusahaan raksasa produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS). Helikopter ini memiliki kapasitas untuk dua kru (tandem) dengan bobot kosong 5,2 ton dan mampu terbang dengan bobot maksimal 10,7 ton.
AH-64E Apache Guardian merupakan heli serang berat yang memiliki baling-baling dari bahan komposit, sehingga membuatnya mampu terbang dengan kecepatan maksimal 305 km/jam. Helikopter ini mampu mendeteksi panas tubuh manusia yang berada di balik pepohonan dan mampu melakukan penghancuran lapis baja maupun infanteri dari jarak jauh.
AH-64E Apache Guardian didukung senjata kelas berat, seperti rudal 16 rudal AGM-114 Hellfire ASM yang dijuluki ‘tank-killer’ dan dua rudal AIM-92 Stinger AAM. Helikopter ini juga dilengkapi dengan senapan otomatis M230 30 mm Chain Gun Cannon (turret) berkecepatan tembak 625 peluru dalam satu menit, 76 roket Hydra-70 70mm dan 76 roket APKWS II 70 mm.
AH-64E Apache Guardian kabarnya mampu membawa rudal anti radiasi AGM-122, didukung pula dengan Radar Longbow (MAST), sistem Pilot Night Vision Sensor (PVNS) serta Target Acquition Designation Sight (TADS) yang dapat menyajikan tampilan gambar dari target dalam bentuk direct-view-optic.
Mi-28NE Night Hunter
Mi-28NE Nigh Hunter
– Max Speed: 320 km/h
– Cruise Speed: 270 km/h
– Rate of Climb: 13,7 m/h
– Combat Range: 440 km
– Service Ceiling: 5.800 m
Armaments Range:
– 2A42: 4.000 m
– Gsh-23L: 2.500 m
– S-8: 4.500 m
– S-13: 6.000 m
– 9M120D: 10.000 m
– 9K118: 4.000 m
– Igla-1V: 5.500 m
– R-73M: 30.000 m
Protection:
– Armored to withstand cal. 23 mm
– Bullet-proof glass to withstand cal.
7,62 mm
12,7 mm AP
20 mm HE-FRAG
– Vitebsk DASS full automatic warning system
– Pastel radar warning
– Radar interferometer
– Laser warning
– Missile warning
– Mak IR infrared jammer
– Platan jammer
– parachute escape system
– UV-26 flare and chaff dispenser (wing POD)
Helikopter Mi-28NE ‘Night Hunter‘ (NATO: Havoc) adalah helikopter serang modern yang sengaja dirancang untuk melakukan operasi pencarian dan penghancuran terhadap tank, kendaraan lapis baja, target udara kecepatan rendah dan personel musuh dalam pertempuran karena didukung dengan avionik target tracket (air and land). Helikopter hasil pengembangan Rostvertol, produsen pesawat kenamaan asal Rusia ini dapat diopersikan baik siang maupun malam bahkan dapat dioperasikan dalam kondisi cuaca yang buruk sekalipun.
Mi-28N ‘Night Hunter‘ merupakan helikopter versi ekspor dengan kapasitas dua kru (tandem) yang telah memenuhi standar internasional terbaru untuk jenis helikopter serang tempur. Mi-28NE ‘Night Hunter‘ mampu melesat dengan kecepatan maksimal 320 km/jam dan terbilang helikopter yang cukup membanggakan, karena memiliki kemampuan terbang yang maju dan dapat menjalankan manuver aerobatik.
Helikopter serang ini dilengkapi dengan senapan mesin Shipunov 2A42 30 mm Cannon (turret) dan empat Gsh-23L 23 mm Gun POD. Helikopter ini juga dipersenjatai dengan 80 roket S-8 80 mm dan 20 roket S-13 122 mm. Mi-28NE pun diperkuat dengan 16 rudal 9M120D Ataka-V ATGM, 16 rudal 9K118 Sheksna ATGM, empat rudal dua rudal anti pesawat Igla-V AAM dan delapan rudal R-73M Vympel AAM. Persenjataan lain yang tersemat pada helikopter ini antara lain dua bom 500 kg dan KMGU-2Mine Dispenser Pod.
Ka-52 Alligator
Ka-51 Alligator
– Max Speed: 315 km/h
– Cruise Speed: 270 km/h
– Rate of Climb: 16 m/h
– Combat Range: 520 km
– Service Ceiling: 5.500 m
Armaments Range:
– 2A42: 4.000 m
– UPK-23-250: 2.500 m
– S-8: 4.500
– S-13: 6.000 m
– 9M120D: 10.000 m
– 9K121: 10.000 m
– Kh-25: 40-60 km
– Kh-35U: 300 km
– Kh-31: 120 km
– Kh-38: 120 km
– Igla-1V: 5.500 m
– R-73M: 30.000 m
Protection:
– Armored to withstand cal. 23 mm
– Bullet-proof glass to withstand cal.
7,62 mm
12,7 mm AP
20 mm HE-FRAG
– K37-800M Ejector seats
– Co-axial rotor
– Vitebsk DASS full automatic warning system
– DIRCM EO
– Pastel radar warning
– Radar interferometer
– Laser warning
– Missile warning
– Mak IR infrared jammer
– Platan jammer
– UV-26 flare and chaff dispenser (wing POD)
Helikopter serang Kamov Ka-52 ‘Alligator’ buatan biro desain Kamov Rusia (bagian dari Russian Helicopters) ini memiliki ciri khas, yakni sistem rotor koaksial. Ka-52 Alligator didukung oleh dua mesin VK-2500 turbo-shaft, yang masing-masing memberikan daya sebesar 2.400 hp, sehingga mampu terbang dengan kecepatan maksimal 315 km/jam. Ka-52 Alligator merupakan pengembangan lanjutan dari helikopter Ka-50 ’Black Shark’ untuk memenuhi tuntutan Angkatan Udara Rusia dalam misi pengintaian dan misi tempur.
Dengan bekal dua mesin VK-2500 turbo-shaft, helikopter dengan kapasitas dua kru (side by side) ini mampu menempuh kecepatan terbang maksimum 300 km/jam. Helikopter ini dapat terbang pada ketinggian lebih dari 5.000 meter serta mampu take off dan landing saat kondisi cuaca sangat panas bahkan ketika kondisi cuaca sangat dingin (musim salju) sekalipun.
Soal persenjataan, Ka-52 Alligator disematkan senapan mesin Shipunuv 2A42 30 mm Cannon (semi-rigid starboard) dan empat UPK-23-250 23 mm gun POD. Helikopter serang asal negeri beruang merah ini juga dikaruniai 80 roket S-8 80 mm dan 20 S-13 122 mm sebagai sistem persenjataannya. Tak hanya itu, helikopter berbaling-baling ganda ini didukung pula dengan 12 rudal 9M120D Ataka-V ATMG, 12 9K121 Vikhr ATGM yang memiliki daya penetrasi labis baja 950 mm, dua rudal anti pesawat Igla-V, empat Kh-25 ASM, enam R-73M Vympel AAM, dua Kh-35U HARM, dua Kh-31 HARM dan du Kh-38 HARM.
Tak hanya itu, Ka-52 Alligator masih didukung dengan empat bom 250 kilogram, dua bom 500 kilogram, KMGU-2 Mine Dispenser Pod dan UAV Dispenser Pod.
Diolah dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar