Rabu, 17 Agustus 2016

Sejarah dan Kemampuan Kapal Selam Kelas Chang Bogo yang Dibeli Indonesia




Jakarta - Indonesia membeli tiga kapal selam kelas Chang Bogo dari Korea Selatan. Kapal yang pengirimannya tertunda dua tahun itu sedianya akan dikirim pada September 2016 ini. Tetapi pemerintah Indonesia meminta untuk diundur karena infrastruktur yang diperlukan belum siap. Bagaimana sebenarnya sejarah kapal selam ini dan bagaimana kemampuannya? Mari kita telusuri.
Kapal Selam serang Kelas Chang Bogo sejauh ini baru ada dalam pelayanan dengan Angkatan Laut Korea Selatan yang disusul Indonesia. Sebenarnya asal usul kapal selam ini adalah dari Jerman. Korea Selatan membangun dengan versi lisensi dari Type 209-1200 Jerman. Awalnya dikembangkan oleh Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW), Kelas Chang Bogo dibangun oleh Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
Korea Selatan diperkirakan telah mengoperasionalkan kapal selam ini sebanyak sembilan unit. Angkatan Laut negara ini menempatkan pesanan untuk pembangunan tiga kapal selam pada tahun 1987. Kapa; pertama ROKS Chang Bogo (SS-61), diluncurkan pada bulan Juni 1992 oleh HDW di Kiel, Jerman. Sisa dua kapal selam dibangun oleh Daewoo di Okpo di Korea Selatan, dengan menggunakan bahan yang disediakan Jerman.
Angkatan Laut Korea Selatan kemudian membuat pesanan lagi dalam dua kontrak terpisah dengan Daewoo pada bulan Oktober 1989 dan Januari 1994 untuk membangun total enam kapal selam, sehingga jumlah kapal selam Kelas Chang Bogo menjadi sembilan yang ditugaskan antara tahun 1993 dan 2001.
Pada Desember 2011, DSME mendapat kontrak senilai US$1,1 miliar dari Departemen Pertahanan Indonesia untuk pengiriman tiga kapal selam kelas Chang Bogo ditingkatkan untuk Angkatan Laut Indonesia. Jadi kapal ini dipesan pada era pemerintahan SBY, bukan Jokowi seperti yang diklaim sejumlah pihak dan media selama ini.
Dalam kontrak tersebut dua kapal selam akan dibangun di Korea Selatan dengan mengajak PT PAL Indonesia, sedangkan kapal ketiga akan dilengkapi di galangan kapal PT Pal di Surabaya.
Fitur Kelas Chang Bogo
Chang Bogo Class subs_Naval
Kapal Selam Kelas Chang Bogo menggabungkan desain lambung tunggal dari Type 209/1200. Kapal selam dirancang untuk melakukan operasi dengan tingkat kebisingan rendah. Setiap kapal selam dilengkapi dengan sistem otomatis, untuk mengurangi beban kerja awak.
Kapal selam memiliki panjang 56 meter, lebar 6.2m dan draft 5.5m. Bobot perpindahan kapal saat terendam adalah 1,285 tpn. Kapal Selam Kelas Chang Bogo dapat dilengkapi dengan 33 awak.
Sistem Manajemen Tempur dan Senjata
080528-N-2218M-011 PEARL HARBOR, Hawaii (May 28, 2008) The Korean submarine Lee Sunsin (SSK 068) arrives at Naval Station Pearl Harbor, becoming the first foreign vessel to arrive to take part in the Rim of the Pacific (RIMPAC) Exercise. U. S. Navy photo by Mass Communication Specialist Seaman Apprentice Luciano Marano (Released)
Kelas Chang Bogo dilengkapi dengan sistem manajemen tempur modern yang mengintegrasikan konsol serbaguna untuk sonar, sistem navigasi dan sistem senjata.
The Atlas Elektronik integrated sensor underwater system (ISUS) kapal selam dapat mengumpulkan informasi tentang potensi ancaman dari sensor onboard. Hal ini memungkinkan kru untuk menganalisis skenario untuk memberikan respon yang cepat.
Kapal selam ini dilengkapi dengan delapan tabung 533mm yang mampu menembak torpedo Surface and Underwater Target (SUT) Mod 2. Kapal selam membawa total 14 SUT Mod 2 torpedo. Setiap torpedo dapat membawa hulu ledak 260kg dengan jangkauan maksimum 28 km.
Kapal selam dapat membawa 28 ranjau tambang di tempat torpedo. Beberapa kapal selam Kelas Chang Bogo mampu meluncurkan rudal Harpoon UGM-84 Sub. Na Daeyong (SS-069) adalah yang kapal selam Chang Bogo pertama yang bisa meluncurkan rudal Harpoon dan menenggalmkan sebuah kapal perusak Amerika yang telah pensiun untuk dijadakan target rudal Harpoon selama RIMPAC 2002, latihan maritim dua tahunan yang melibatkan negara-negara Rim Pasifik.
Sementara kapal selam Chang Bogo Indonesia direncanakn akan dilengkapi dengan sistem maju manajemen tempur, torpedo dan penanggulangan dalam negeri yang disediakan oleh LIG Nex1.
Sensor dan Sistem Navigasi
chang_bogo_class
Kelas Chang Bogo dilengkapi dengan CSU 83 hull-mount sonar yang disediakan oleh Atlas Elektronik. CSU 83 adalah sonar pencari dan serangan beroperasi pada frekuensi menengah di  mode pasif/ aktif. Kapal selam diyakini dilengkapi dengan berbagai sonar pasif untuk mendeteksi kapal selam tenggelam.
Untuk sistem navigasi Sagem dikontrak oleh Korea Selatan untuk meng-upgrade sistem navigasi dari Kelas Chang Bogo pada September 2011. Setiap kapal selam dilengkapi dengan dua sistem navigasi inersia Sigma 40XP (INS).
Sigma 40XP mengintegrasikan gyros laser yang unggul dan teknik penyaringan digital modern. Sistem ini dapat memberikan kinerja yang lebih baik dalam kondisi operasional yang keras yang dialami oleh kapal selam selama penyelaman.
Kelas Chang Bogo ini didukung oleh sistem propulsi diesel-listrik yang mengintegrasikan empat mesin diesel MTU 12V 396 SE. Sistem propulsi menyediakan kecepatan terendam maksimum 22kt dan dengan rentang 595km ketika benar-benar tenggelam. (naval-technology.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar