Sabtu, 13 Agustus 2016

Saab Koster Class: Kandidat Kapal Pemburu Ranjau Terbaru Untuk TNI AL


Jakarta - Meski diterpa isu seputar pemangkasan anggaran, patut disyukuri pengadaan beberapa alutsista tetap berjalan. Salah satu yang sudah mendapat persetujuan dari pemerintah adalah pengadaan kapal pemburu ranjau untuk TNI AL. Seperti disebutkan dalam berita terdahulu, US$215 juta telah dialokasikan untuk MCMV (Mine Counter Mesaure Vessels). Meski anggaran sudah siap, namun masih jadi pertanyaan, jenis kapal pemburu ranjau apa yang bakal diakuisisi TNI AL?
Untuk segmen kapal berkualifikasi pemburu dan penyapu ranjau memang berbeda dengan kelas kapal patroli, meski wujudnya serupa. Sampai saat ini dipercaya industri dalam negeri belum menguasai pembuatan jenis kapal buru ranjau. Dalam artian, pengadaan kapal buru ranjau dipastikan dengan membeli produk dari luar negeri. Namun dengan semangat luhur untuk kemandirian alutisista, besar kemungkinan proses pembangunan akan dilakukan sebagian atau bahkan seluruhnya di Indonesia, tentu semua berpulang pada kesepakatan kontrak dan nilai dari pembelian itu sendiri.
0c95128f
5805255053_5c39bfd618_b
Dari beberapa jenis kapal pemburu ranjau yang beredar di pasaran, nama Koster Class menjadi yang paling diperhitungkan saat ini. Koster Class buatan Saab Kokums, Swedia, ditawarkan dalam dua pilihan, yakni MCMC 47 dan MCMV 52 (Enhanced Koster Class). Selain digunakan oleh AL Swedia, varian terdahulu, Landsort Class MCMV 47 telah dioperasikan empat unit oleh AL Singapura, dan ditangan Singapura, keluar kapal pemburu ranjau ini populer dengan sebutan Bedok Class.
Bedok Class AL Singapura dengan Bofors 40mm di haluan.
Bedok Class AL Singapura dengan Bofors 40mm di haluan.
Kini Bofors 40mm telah diganti dengan kanon RCWS M242 Bushmaster 25mm pada Bedok Class.
Kini Bofors 40mm telah diganti dengan kanon RCWS M242 Bushmaster 25mm pada Bedok Class.
Sebelum bicara ke soal teknis, peluang Koster Class sebagai pengganti Tripartite Class Satran (Satuan Kapal Ranjau) TNI AL didasari oleh beberapa poin:
  1. Koster merupakan generasi kapal pemburu ranjau dengan spesifikasi terunggul di kelasnya.
  2. Pihak manufaktur memberikan opsi ToT (Transfer of Technology) kepada Indonesia.
  3. Proses ToT dan penggarapan produk kapal Swedia dapat dijalankan dengan mulus, mengingat Saab telah mempunyai riwayat kerjasama dengan PT Lundin Industry Invest. Sebagai informasi, Bedok Class AL Singapura, hanya satu unit yang dibuat di Swedia, sementara tiga unit lainnya dibangun di Singapura oleh ST Engineering (Marine).
  4. Saab telah memberikan presentasi dan penawaran solusi kapal pemburu ranjau ini kepada TNI AL.
  5. Pada bulan Juni 2015 silam, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi bahkan telah bertandang ke fasilitas AL Swedia di Karlskrona, bagian selatan Swedia. Dalam kunjungan tersebut, selain melihat kapal siluman andalan Swedia, Visby Class, KSAL juga telah melihat langsung sosom kapal pemburu ranjau yang Koster Class yang digunakan AL Swedia.
Koster Class
Punya desain laksana kapal patroli, Koster Class MCMW 47 dirancang tak hanya sebagai pemburu dan penyapu ranjau, kapal dengan panjang 47 meter ini juga dapat berperan sebagai command and control platform bagi aksi unmanned influence sweep drones, atau towing a mechanical sweep mine. Berbeda dengan Bedok Class kepunyaan Singapura, Koster Class berstatus sebagai multi-purpose vessel, dimana punya peran tambahan untuk menjalankan misi anti kapal selam (AKS).
Kapal pemburu ranjau MCMV 47 dari Swedia.
Kapal pemburu ranjau MCMV 47 dari Swedia.
MCMV 47 (Landsort Class).
MCMV 47 (Landsort Class).
Melengkapi asasinya sebagai buru dan sapu ranjau, Koster Class dilengkapi mine hunting sonar system dengan kombinasi hull mounted sonar (HMS) danpropelled variable depth sonar (PVDS), yang disebut terakhir akrab dikenal sebagai Remotely Operated Vehicle Sonar (ROV-S). Daftar sensor pun seabreg ada di kapal buru ranjau tercanggih ini, sebut saja underwater positioning system, mine disposal systems, mine Disposal Vehicles (MDV), mechanical minesweep, provisions for remote control of SAM influence minesweeping system, hyperbaric chamber and provisions for mine clearance divers, navigation systems, electromagnetic compatibility, data link 16 capability dan communication system. Dengan adanya hyperbaric chamber, maka kapal ini juga mendukung untuk tugas penyelaman di laut dalam, termasuk berguna dalam misi SAR.
Rancang bangun lambung Koster Class menggunakan material glass reinforced plastic, menjadikan kapal punya kemampuan low magnetic and acoustic signatures, mengurangi kemungkinan kapal terkena dampak dari ranjau laut. Untuk perlidungan pada awaknya, Koster Class sudah dilengkapi proteksi penuh pada bahaya radiasi nuklir, biologi dan kimia. Sebagai dukungan persenjataan, pada haluan terpasang kanon Bofors 40 mm. Koster Class juga dapat melepaskan ranjau laut dan bom laut (depth charges) untuk menghancurkan kapal selam.
Bom laut (depth charge) pada buritan Koster Class.
Bom laut (depth charge) pada buritan Koster Class.
Spesifikasi Koster Class
– Length overall: 47,5 meter
– Beam: 9,6 m
– Draught: 2,3 m
– Displancement: 400 ton
– Speed: 15 knots
– Hull: GRP sandwich
– Main engines: Four 300 kW diesels
– Propellers: Two Voith cycloid propellers
– Crew: 29
Enhanced Koster Class
Ini merupakan versi peningkatan dari Koster Class, Enhanced Koster Class MCMV 52 punya panjang 52,5 meter. Versi ini dilengkapi berbagai penyempurnaan dan penambahan sistem untuk mendukung misi buru dan penghancuran ranjau. Karena punya dimensi lebih besar dari Koster Class 47, MCMV 52 juga sanggup membawa awak lebih banyak, 51 orang dan endurance lebih panjang di lautan. (indomiliter)
mcmv-52-wide
Spesifikasi Enhanced Koster Class
– Length overall: 52,5 m
– Beam: 10,2 m
– Draught: 2.4 m
– Displacement: 550 ton
– Speed: >14 knots
– Hull: GRP sandwich
– Main engines: Four diesels
– Propellers: Two Voith cycloid propellers
– Crew: 51

Tidak ada komentar:

Posting Komentar