China - China menegaskan akan terus melakukan tes sistem anti-rudal sendiri menyusul kesepakatan Korea Selatan dan Amerika untuk menyebarkan Terminal High Altitude Area Defence (THAAD).
Ketegangan tinggi muncul setelah Seoul mengungkapkan keputusannya untuk mengizinkan AS menyebarkan unit THAAD. Untuk itu China memutuskan untuk menyiapkan sistem anti-rudal sendiri guna menjaga keamanan nasional dan regional di Asia Timur.
“Mengembangkan kemampuan pertahanan rudal diperlukan bagi China untuk menjaga keamanan nasional. Ini akan meningkatkan kemampuan pertahanan diri China dan tidak menargetkan negara tertentu dan tidak akan mempengaruhi stabilitas strategis internasional,” juru bicara Kementerian Pertahanan Yang Yujun sebagaimana dikutip Reuters Senin 1 Agustus 2016.
Menurut South China Morning Post, tes untuk peralatan pertahanan China yang berhasil dilakukan telah beredar pada hari Senin dan Minggu melalui China National Radio, CCTV, dan website TV.81.cn PLA Daily.
Selain itu, sebuah editorial dari People’s Liberation Army (PLA) Daily Kamis mengungkapkan China tidak akan pernah “menelan penghinaan dan tunduk terhina ketika menghadapi provokasi”.
“Jelas, China sangat tidak suka karena AS dan Korea Selatan mulai bernegosiasi penyebaran THAAD di semenanjung Korea,” jelas Antony Wong Dong, seorang pengamat militer berbasis Macau.
Surat kabar itu menyatakan China siap menghadapi tantangan termasuk jjika sampai harus perang. Meski begitu, beberapa ahli masih percaya bahwa AS tetap tak tertandingi.
“Dibandingkan dengan milik AS, sistem anti-rudal China kurang pengujian pertempuran nyata, memunculkan pertanyaan tentang kematangan dan kehandalannya,” jelas Song Zhongping, mantan instruktur pasukan rudal strategis PLA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar