Amerika Serikat - Departemen Luar Negeri AS telah memberikan lampu hijau untuk kesepakatan senjata pembelian senjata secara patungan oleh anggota NATO. Ini adalah jenis penjualan senjata pertama.
Tahun lalu, Angkatan Laut AS mengumumkan rencana untuk menguji cara baru menjual senjata kepada sekutu NATO. Daripada menjual langsung ke negara-negara anggota, Pentagon akan menjual kepada Badan Dukungan dan Pengadaan NATO, dan komoditas mematikan itu kemudian akan dibagikan kepada anggota aliansi yang telah mengumpulkan dana mereka.
Pada hari Kamis 11 Agustus 2016 Departemen Luar Negeri AS menyetujui rencana Angkatan Laut untuk menjual beberapa jenis rudal presisi dipandu senilai US$231 juta untuk NATO.
Jika disetujui oleh Kongres AS, itu akan menjadi transaksi pertama dalam model seperti ini, dan bisa membuka jalan untuk penawaran masa depan.
Menurut pernyataan dari Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon (DSCA), kesepakatan itu akan mencakup berbagai amunisi dan komponen bom.
“Penjualan yang diusulkan meningkatkan kemampuan anggota ‘NATO untuk memenuhi ancaman darat saat ini dan masa depan dengan tepat. Mereka akan menggunakan peningkatan kapasitas sebagai upaya mencegah ancaman regional, dan untuk meningkatkan interoperabilitas dalam operasi kontingensi,” kata Kementerian Luar Negeri AS.
“Banyak negara yang melakukan pembelian sudah memiliki amunisi presisi-dipandu dalam persediaan mereka dan tidak akan memiliki kesulitan menyerap amunisi tambahan ini.”
Paket ini akan didistribusikan antara lain untuk Belgia, Denmark, Yunani, Belanda, Norwegia, Portugal, Spanyol, dan Republik Ceko. (Jejaktapak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar