Senin, 08 Agustus 2016

Airbus Berikan Otoritas Pemeliharaan CN235 kepada Turki, Bagaimana PT DI?


Turki - Sebagai negara pengguna CN235 terbesar di dunia, Airbus Defence and Space tidak ragu-ragu memberikan otoritas kepada Turkish Air Force’s 2nd Air Supply and Maintenance Centre (2nd ASMC) di Kayseri sebagai pusat pemeliharaan dan pendukung regional bagi pesawat CN235. Keputusan ini menjadi tindak lanjut dari kesepakatan selama setahun terakhir sejak diumumkan pertama kali pada IDEF 2015.
Turki merupakan operator terbesar di dunia untuk pesawat CN235 dengan mengoperasikan 59 pesawat. Karena itu, AU Turki dinilai telah mencapai taraf ahli dalam pemeliharaan, perbaikan, overhaul dan pemutakhiran pesawat dalam 20 tahun operasinya.
Kesepakatan ini memberikan peluang bisnis kepada AU Turki dengan memiliki kemampuan pemeliharaan tidak hanya untuk AU Turki, Coast Guard Turki, dan AL Turki tapi juga pengguna CN235 lain di kawasan tersebut.
Sebuah CN235 akan dibawa ke Kayseri dari sebuah negara pengguna untuk melaksanakan pengujian dan memulai pemeliharaan pada Oktober.
“Pengalaman Turki dalam mengoperasikan dan mendukung CN235 akan memberikan kesempatan kepada Turki untuk memiliki peran bernilai dalam mendukung CN235 secara global. Kami mengucapkan selamat atas pencapaian dan melihat kemungkinan di masa depan untuk mendukung C295 dan A400M,” ujar Kepala Layanan Pesawat Transpor Airbus Defence Space, Stephen Miegel.
Indonesia sebagai salah satu negara pembuat dan pengguna CN235, mestinya juga memiliki kesempatan serupa dengan Turki. Karena dengan berdirinya pabrik pesawat PT Dirgantara Indonesia di Bandung yang membuat CN235, peluang dan kemampuan itu mestinya lebih tinggi di PT DI.
Sementara terkait pesawat angkut militer C295, seperti dikutip Kompas (6/8), sampai saat ini Komisi I DPR RI masih mempertanyakan bentuk perjanjian terkait perakitan dan pemasaran pesawat angkut militer C295 untuk kawasan Asia Pasifik yang diberikan Airbus kepada PT DI, namun tidak berjalan sebagai yang diharapkan. Karena sampai saat ini, pembelian C295 oleh negara di kawasan Asia Pasifik dilakukan langsung ke Airbus di Spanyol, dengan mengabaikan kemampuan marketing yang ada di PT DI.
Beberapa tahun yang lalu, Wakil Menhan (saat itu) Sjafrie Sjamsoedin pernah melakukan lawatan ke sejumlah negara ASEAN menggunakan pesawat C295 demi meneguhkan hak pemasaran tersebut. Namun ternyata tidak memberikan efek yang diharapkan.
Kita tentu berharap persoalan ini bisa ditelusuri tanpa mencari siapa yang salah dan benar. Rencananya minggu ini Komisi I DPR RI akan melakukan kunjungan kerja ke Spanyol, untuk melihat langsung Airbus Military dan membicarakan rincian perjanjian terkait C295. (angkasa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar