Beijing - Pada Juli 2016 ini, Chengdu Aircraft Corporation meluncurkan dua produksi awal tingkat rendah atau low rate initial production (LRIP) pesawat tempur siluman J-20. Hal ini menjadikan telah ada empat J-20 yang dibangun untuk Angkatan Udara China ditambah dengan delapan prototype J-20 yang masih menjalani uji penerbangan ketat.
Pada tingkat produksi ini, China kemungkinan akan memiliki 12 J-20 produksi yang siap untuk diserahkan ke skuadron Angkatan Udara China untuk operasional dengan kemampuan operasional awal (IOC) diperkirakan akan dicapai pada 2017-2018.
Jika J-20 memenuhi target IOC pada 2017-2018, maka akan memberikan China keunggulan teknologi untuk pertempuran udara di atas semua tetangganya di Asia, yang belum memiliki pesawat generasi ke-5.
Sebagai pesawat tempur kelas berat, siluman ini dipersenjatai dengan rudal jarak jauh, peperangan elektronik, radar canggih dan sensor pasif yang membuatnya akan menjadi pesaing ketat bagi F-22 dan F-35 AS.
Sementara itu jet tempur siluman J-31 yang juga dibangun China merupakan pesawat dua mesin kelas medium yang dibangun oleh Shenyang Aircraft Corporation. Pesawat ini juga tengah menjalani pengujian, sambil menunggu pesanan dalam negeri dan ekspor. Sebuah model dari J-31 yang ditingkatkan menunjukkan pesawat yang lebih besar, menggunakan mesin dalam negeri, fitur stealthier dan sensor yang juga ditingkatkan. Model baru ini ditampilkan di Zhuhai 2014 Airshow.
Dalam China Defennse Forum disebutkan prototipe kedua J-31 telah menggabungkan perbaikan-perbaikan dan diharapkan untuk membuat penerbangan pertama segera bahkan kemungkinan sudah melakukan penerbangan debutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar