Kamis, 14 Juli 2016

Adu Cepat Generasi Keenam


Moskow - Perdebatan tentang pengembangan jet tempur generasi keenam Rusia telah berlangsung sejak kepala Angkatan Aerospace Rusia Viktor Bondarev pada Maret 2016 mengatakann bahwa pekerjaan pada penciptaan pesawat generasi ini sudah berlangsung di Rusia.
Secara historis, jet tempur sering dikategorikan dalam generasi untuk menggarisbawahi perbaikan yang berkaitan dengan desain pesawat, avionik dan sistem senjata.
Kebanyakan ahli percaya bahwa sekarang, ada lima generasi jet tempur sejak tahun 1950, ketika pesawat kecepatan subsonik tinggi diciptakan hingga saat ini.
Adapun pesawat tempur generasi kelima yang saat ini dalam operasional adalah F-22 Raptor dan F-35B milik Amerika. Sedangkan T-50 PAK FA Rusia, F-35A dan C AS , J-20 dan J-31 China serta Mitsubishi ATD -X Jepang yang merupakan pesawat demonstrator saat ini masih melakukan tes penerbangan.
Vladimir Mikhailov dari United Aircraft Corporation Rusia sebagaimana dikutip Russia Today mengatakan bahwa pesawat tempur generasi keenam, yang katanya diharapkan akan diciptakan pada tahun 2025, akan dapat terbang pada kecepatan hipersonik.
Mikhailov mengatakan bahwa persyaratan untuk pesawat generasi keenam belum dirumuskan namun beberapa ahli percaya bahwa jet tempur tersebut harus mengatasi batas Mach 5 dalam hal kecepatan dan mampu melakukan misi jarak jauh tanpa pengisian bahan bakar.
Pada konferensi pers tentang jet masa depan Rusia, Bondarev mengatakan bahwa pesawat yang akan dibuat dari bahan komposit, akan memiliki opsi berawak dan tidak berawak.
Dia menambahkan bahwa drone adalah “jauh lebih fungsional dan rendah pemeliharaan,” dan “dapat menahan setiap g-force,” mengacu pada ketidakmampuan tubuh manusia untuk bertahan hidup dalam manuver pesawat terlalu ekstrem, yang bisa menyebabkan kematian atau kehilangan kesadaran.
Yang  penting, para ahli mengatakan, jet tempur generasi keenam harus multi-misi dengan kemampuan super manuver, melaksanakan tugas-tugas sebagai interceptor, bomber dan pesawat serangan darat yang dipersenjatai dengan rudal hipersonik dan dilengkapi dengan teknologi siluman.
Amerika Serikat juga telah meluncurkan ide menciptakan pesawat perang generasi keenam sejak 2010 dengan kode F-X dan direncanakan masuk layanan setelah 2030.
Berbeda dengan pesawat generasi keenam buatan Rusia, F-X dapat dilengkapi dengan baterai dan motor listrik yang kuat. Hal tersebut akan memberi keuntungan dari kecepatan mesin jet dan menggunakan generator listrik sehingga memberikan kekuatan untuk senjata energi, termasuk laser. Pesawat ini juga akan terbang pada kecepatan rendah.
Tak perlu dikatakan, konsep pesawat semacam itu hanya sedang dikembangkan oleh sejumlah perusahaan AS, termasuk Lockheed dan Boeing, yang kabarnya telah membuat terobosan besar dalam hal ini.
Dalam hal ini, Russia Today mengutip pakar militer Alexey Ramm mengatakan bahwa berbicara tentang target utama jet tempur generasi keenam Rusia tidak relevan mengingat bahwa pesawat perang tersebut masih harus dibuat.
“Jika kita bertolak dari asumsi bahwa pesawat generasi keenam akan bertugas memerangi F-22 dan F-35, kita harus ingat bahwa tugas itu akan dilaksanakan oleh T-50 pesawat,” katanya.
Ramm menambahkan bahwa hanya setelah pesawat T-50 memasuki layanan maka akan memungkinkan untuk membuat kesimpulan tentang kelayakan generasi keenam jet tempur Rusia.
Pada bulan Februari 2016, dilaporkan bahwa jet tempur generasi kelima T-50 yang juga dikenal sebagai PAK FA, direncanakan untuk memasuki layanan dengan Angkatan Bersenjata Rusia akhir tahun ini. Pesawat ini diharapkan akan dilengkapi dengan rudal jelajah canggih X-74M2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar