Minggu, 31 Juli 2016

Terima Kasih Hercules


Sejarah - Peran pesawat angkut yang satu ini memang sudah tak perlu diragukan lagi. Dari mulai angkutan pasukan, logistik, penerjunan, hingga misi kemanusiaan. Digunakan pertama kali oleh AU AS pada tahun 1956, hingga kini C-130 Hercules masih menjadi tulang punggung angkutan udara militer dan dioperasikan di 70 negara.
C-130A tipe basic pertama kali dioperasikan oleh AU AS (USAF) tahun 1956 di 463d Troop Carrier Wing, Lanud Admore, Oklahoma dan di 314th Troop Carrier Wing, Lanud Stewart, Tennessee. Sementara negara di luar AS yang pertama kali mengoperasikan C-130A adalah AU Australia (RAAF) yang menerima 12 pesawat tersebut tahun 1958.

Sumber gambar: Suharso Rahman
Sumber gambar: Suharso Rahman

Indonesia dan Kanada menjadi negara pertama di luar AS yang menggunakan C-130 Hercules tipe B. Indonesia (AURI) menerima 10 C-130B terdiri dari delapan versi angkut (C-130B) dan dua versi tanker (KC-130B) pada Maret 1960 semasa pemerintahan Presiden Sukarno. Sementara AU Kanada menerima varian B pada Oktober-November tahun 1960 yang kemudian kodenya diubah menjadi C-130 Mk I.
Selain digunakan oleh Angkatan Udara, C-130 Hercules juga pernah digunakan oleh Korps Marinir AS (USMC). Pesawat varian tanker KC-130F milik USMC yang dipinjamkan ke US Naval Air Test Center ini bahkan mencatatkan rekor sebagai pesawat terbesar dan terberat yang lepas landas dan mendarat di kapal induk USS Forrestal (CVA-59) sebanyak 29 kali tahun 1963.

C-130 Hercules
Sumber gambar: Suharso Rahman

Sebanyak 21 kali proses touch and go itu, pesawat bahkan tidak menggunakan arrester hook saat mendarat dan 21 kali lepas landas tanpa asistensi dengan bobot muatan berbeda-beda. Pesawat tersebut kini disimpan di National Museum of Naval Aviation di NAS Pensacola, Florida.
C-130 Hercules telah dibuat lebih dari 2.300 unit oleh Lockheed/Lockheed Martin dan menjadi pesawat yang masih diproduksi setelah 50 tahun dioperasikan. Tipe terbaru adalah C-130J Super Hercules yang telah dioperasikan di antaranya oleh USAF, USMC, AU Inggris, dan AU Italia.
Sapu jagat

Sumber Gambar: Kaskus.co.id
Sumber Gambar: Kaskus.co.id

Ketika berbagai bencana melanda di Tanah Air maupun di beberapa negara tetangga seperti yang terjadi bulan lalu di Filipina, pesawat C-130 TNI AU kembali memainkan peran vitalnya. Bantuan kemanusiaan berupa logistik yang dibutuhkan para korban bencana Topan Haiyan, di Filipina segera diberangkatkan dari Jakarta.
TNI AU mengerahkan empat pesawat C-130E/H gabungan dari Skadron Udara 32 dan Skadron Udara 31. Di Filipina Hercules mengerahkan otot-otonya untuk mengangkut pengungsi maupun logistik selama satu minggu.
Di dalam negeri, berbagai latihan penerjunan, pergeseran pasukan, angkutan kendaraan khusus, bahkan dukungan kegiatan olahraga dirgantara, juga dilakukan menggunakan C-130. Bila sekali waktu kita pernah ikut dalam penerbangan pesawat Hercules, mungkin kita baru akan merasakan bagaimana peran pesawat pengangkut ini mendukung mobilisasi antarpulau di negeri kepulauan terbesar di dunia ini.
Terima kasih Hercules. Terima kasih untuk segenap kru yang setiap hari mulai dini hingga petang bahkan malam hari, tidak henti mengabdi. Hercules Sang Penjelajah, tak pernah lelah mengarungi alam raya mengemban tugas mulia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar