Jakarta - DPR RI melalui Komisi I yang menaungi bidang pertahanan, intelijen, dan hubungan luar negeri telah menyetujui permintaan pengucuran dana dari Kementerian Pertahanan RI dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dana tersebut dimaksudkan dalam rangka mengakuisisi satelit buatan Airbus Defence and Space senilai 849,3 juta dolar AS.
Menurut transkrip persidangan Komisi I DPR RI dengan Kementerian Pertahanan RI serta TNI, akuisisi satelit tersebut telah disetujui pada tanggal 27 Juni 2016 lalu, seperti yang disebutkan IHS Jane sehari setelah siding pembahasan tersebut.
Satelit tersebut rencananya akan digunakan untuk komunikasi satelit militer pada frekuensi L-Band dengan penargetan peluncuran pada tahun 2019 mendatang. Satelit buatan Airbus tersebut akan dikembangkan dengan masukkan dari berbagai lembaga-lembaga dan militer Indonesia. Sementara Airbus Defence and Space akan sepenuhnya bertanggung jawab untuk peluncurannya.
Setelah diluncurkan, satelit buatan Airbus ini diharapkan menempati orbital slot 123 derajat bujur timur. Slot orbit yang telah dialokasikan untuk Indonesia oleh International Telecommunications Union yang sebelumnya ditempati satelit Garuda-1 milik Asia Cellular Satellite. Namun, satelit Garuda-1 telah dibawa keluar dari orbit karena berbagai kerusakan.
Biaya akuisisi satelit diharapkan dicairkan pemerintah Indonesia dalam periode lima tahun mulai tahun 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar