Jakarta - Saat Perusak Kawal Rudal (PKR) SIGMA Class 10514 KRI Raden Eddy (RE) Martadinata 331 resmi diserahterimakan ke TNI AL pada bulan Januari tahun depan, maka flagship armada kapal perang TNI AL akan ‘dipangku’ oleh kapal berbobot 2.400 ton ini. Selain bekal sistem senjata yang terbilang paling maju diantara kapal perang TNI AL lainnya, SIGMA Class 10514 juga mampu mengendus sasaran di udara dan permukaan dari jarak medium. Membuat awak kapal perang punya waktu yang cukup untuk memberikan respon pada peran tempur.
Bicara tentang kemampuan mengendus sasaran di udara dan permukaan, maka perangkat yang digunakan tak lain adalah radar. Tidak seperti bekal senjata yang masih belum full terpasang, sosok radar di KRI RE Martadinata 331 sudah jelas terlihat sejak sesi peluncuran pada bulan Januari lalu. Kesaktian indra PKR SIGMA 10514 TNI AL dipercayakan pada air and surveillance radar tipe Smart-S MK2 buatan Thales Nederland B.V. Sebagai sosok radar naval modern, Smart-S MK2 sudah dirancang ala streamline, sehingga sangat mendukung saat diadopsi pada kapal perang dengan desain yang mengacu pada elemen stealth.
Dirunut dari spesifikasinya, Smart-S MK2 adalah radar dengan kemampuan 3D (tiga dimensi) yang beroperasi di frekuensi E/F band (S-band). Dengan konsep multi beam, radar dapat menghasilkan kinerja maksimal dalam operasi jarak jauh dengan perawatan minimal. Adopsi teknologi pulse Doppler memungkinkan radar untuk menangkap sasaran kecil yang bergerak dengan kecepatan tinggi, bahkan disebut-sebut mampu mengendus sasaran berupa pesawat dan kapal permukaan yang menggunakan teknologi stealth.
Dalam operasionalnya, radar dilengkapi dengan two main mode. Secara simultan Smart-S MK2 mampu mengendus sasaran di permukaan dan sasaran di udara. Untuk jangkauan sasaran udara deteksi radar mencapai 250 Km, khusus untuk memindai sasaran berupa rudal berkemampuan stealth, sistem radar bisa mendeteksi mulai jarak 50 Km. Sedangkan untuk deteksi sasaran di permukaan hingga jarak 80 Km. Batas minimal jangkauan radar adalah 150 meter. Secara keseluruhan, radar dapat melakukan tracking terhadap 750 sasaran sekaligus.
Smart-S MK2 secara terintegrasi dilengkapi sistem IFF (Identification Friend or Foe) dan keseluruhan pola kerja radar ini juga terintegrasi penuh dengan TACTICOS combat management system. Dalam moda surveillance, kecepatan putar radar mencapai kecepatan 13,5 rpm, dan dalam moda defence kecepatan putar menjadi 27 rpm. Radar Smart-S MK2 punya sudut elevasi hingga 70 derajat.
Bila dibanding tipe radar yang digunakan pada korvet SIGMA 9113 Class (Diponegoro Class), maka jangkauan dan kemampuan radar Martadinata Class lebih optimal. Mengusung radar tipe MW08 3D yang juga buatan Thales, radar di korvet Diponegoro baru sanggup mengendus sasaran dari jarak 150 Km. Dalam simulasi pertempuran, MW08 dapat men-track secara simultan 160 sasaran di udara dan 40 sasaran di permukaan. Segala informasi yang didapat dari radar ditampilkan di monitor pemantau yang terdapat di PIT (Pusat Informasi Tempur).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar