Amerika Serikat - Walaupun sampai saat ini belum mendapatkan pesanan pembelian jet tempur F-16 baru, Lockheed Martin memilih untuk tetap menjaga lini produksi F-16. Meski mungkin garis produksi F-16 akan ‘tertutup’, tetapi tampaknya Lockheed Martin akan tetap mempertahankan infrastruktur dan sumber daya manusia di Fort Worth, dan membuka kembali garis produksi saat mendapatkan pesanan pembuatan F-16 baru. Ini akan dilakukan dengan mentransfer sumber daya manusia yang berharga ke pabrik pembangunan F-35.
Memang rencana ini akan membutuhkan biaya yang besar, tetapi langkah ini dilakukan dengan mempertimbangkan masa depan investasinya, karena Lockheed kemungkinan akan segera mendapatkan pesanan berikutnya dari negara di Timur Tengah, Asia dan Amerika Latin.
Misalnya, Uni Emirat Arab (UEA) yang tertarik dalam mengembangkan armada Desert Falcon melalui pembelian F-16 Blok 61, atau varian modern terbaru dari F-16 Blok 60 yang saat ini beroperasi. CEO Lockheed Martin, Marillyn Hewson juga menyatakan bahwa Indonesia, Kolombia dan India adalah calon pelanggan berikutnya dari jet tempur F-16 series.
Dengan varian F-16 Block 60 atau Blok 61 dan F-16V, Lockheed Martin masih memiliki lini produksi yang menarik, karena F-16 seri ini menggabungkan teknologi generasi tercanggih, seperti radar Active Electronically Scanned Array (AESA) dan perangkat Electronic Warfare (EW) dan Electronic Countermeasure (ECM).
Sumber : Aviation Week
Tidak ada komentar:
Posting Komentar