Jakarta - Setelah diresmikan pada awal Maret lalu, hari ini (20/7/2016) bertempat di Dermaga Kade Baru Timur, Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, KRI Cakalang 852 produksi PT Caputra Mitra Sejati resmi dikukuhkan ke penggunanya, yakni Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmabar TNI AL. Bagi pemerhati alutsista nasional, KRI Cakalang 852 tak sekedar kapal patroli biasa, pasalnya kapal dengan bobot 230 ton ini sedari awal disebut-sebut bakal dilengkapi kanon single barrel Oto Melara 30 mm Finmeccanica dari Italia.
Namun sayangnya, pada saat pengukuhan kapal hari ini, tidak tampak sosok kanon Oto Melara 30 mm di haluan. Bekal senjata yang terpasang hanya terlihat dua pucuk SMB (Senapan Mesin Berat)Browning M2HB 12,7 mm pada sisi anjungan bagian belakang. Kelengkapan lain yang ada di KRI Cakalang 852 adalah sebuah Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB) yang ditempatkan pada deck di buritan. Belum ada informasi lebih lanjut tentang jadwal dipasangnya Oto Melara 30 mm.
“Spektek KRI Cakalang 852 nantinya dilengkapi dengan senjata 30 mm Oto Melara, Italia, yang lain (senjata) masih wacana,” ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama M Zainudin, Jumat, dikutip daridetik.com (11/3/2016). Bila pada saatnya nanti Oto Melara 30 mm terpasang di KRI Cakalang 852, maka dari sisi kesenjataan, KRI Cakalang 852 akan setara dengan kapal milik Satrol eks AL Brunei, KRI Badau 841 dan KRI Salawaku 842. Kedua kapal hibah dari Brunei ini dilengkapi kanon Oerlikon 30 mm Twin Gun.
Oto Melara 30 mm adalah varian terbaru yang ditawarkan Finmeccanica menganut teknologi MARLIN WS (Modular Advanced Remotely controlled Lightweight Naval Weapon Station). Dari segi instalasi, Oto Melara 30 mm dirancang mudah untuk dipasang di semua jenis tipe kapal perang, tidak diperlukan rekayasa pada desain internal lambung kapal, alias tinggal plug in pada dudukan. Untuk kapal patroli cepat, Oto Melara 30 mm dirancang sebagai senjata utama, namun bila dipasang di frigat/korvet, maka akan menjadi senjata lapis kedua.
Dengan desain modular, kubah Oto Melara ini dapat diganti pasang jenis larasnya, bila menggunakan kaliber 30 mm, larasnya Mauser MK30-A2 atau ATK-MK44. Sementara bila menggunakan kaliber 25 mm, larasnya menggunakan ATK-M242 atau Oerlikon KBA. Dengan dukungan CMS (Combat Management System), Oto Melara 30 mm sanggup meladeni multi target. Dukungan perangkat pada kubahnya mencakup optical sensor suite untuk mendukung pencitraan siang dan malam. Bisa lagi ditambahkan laser range finder yang dipasang coaxial pada kubah.
Oto Melara 30 mm dapat dioperasikan stand alone dengan remote control consol yang terdapat di PIT (Pusat Informasi Tempur). Namun Oto Melara 30 mm dapat pula diintegrasikan dengan CMS, menjadikan sistem senjata ini terkonfigurasi utuh dalam FCS (Fire Control System) yang melibatkan peran radar penjejak dan video tracking. Jalur yang digunakan dari terminal senjata ke CMS/FCS memakai teknologi LAN (local area netwotk).
Meski berupa senjata dengan laras tunggal, pasokan amunisi ke laras berasal dari dua kantong magasin, di kiri dan kanan. Model dual feed ini mengingatkan pada rancangan SMB (Senapan Mesin Berat) CIS 50MG yang dipakai Kopassus dan kostrad. Dari sisi performa, Oto Melara 30 mm dapat menjangkau sasaran sejauh 3.000 meter. Kecepatan tembak per menitnya adalah 160 peluru per menit (kaliber 30 mm) dan 220 peluru per menit (kaliber 25 mm).
KRI Cakalang 852
KRI Cakalang 852 yang memiliki panjang (Loa) 44,40 meter, lebar 7,40 meter dan tinggi tengah kapal 3,40 meter. KRI Cakalang 852 memiliki mesin utama 3 x 1800 Hp dengan putaran mesin 2300 rpm, dan kecepatan maksimum mencapai 24 knot. Kapal ini juga memiliki kecepatan jelajah sampai 17 knot dengan daya jangkau 1632 nautical mile (setara 3.022 km). Kapal berbobot 230 ton ini mampu memuat tanki bahan bakar hingga 56.000 liter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar