Jakarta - Ketika kita berbicara tentang Anti-Submarine Warfare, itu belum mendiskripsikan tentang jenis kapal selam apa yang diburu. Jadi untuk kali ini kita akan bicara dulu soal kapal selam Diesel-Electric.
Seperti namanya, kapal selam Diesel-Electric berjalan menggunakan tenaga diesel dan listrik. Mereka memiliki jaringan besar baterai yang dibebankan pada generator diesel. kapal selam ini harus muncul ke permukaan untuk mengisi baterai mereka karena diesel tidak mungkin dinyalakan untuk mengisi baterai di bawah air mengingat harus ada semacam knalpot untuk membuang gasnya.
Setelah mengisi baterai, mereka bisa kembali menyelam dan berjalan diam-diam dengan generator diesel ditutup. Setelah berjalan selama beberapa hari di bawah air, baterai akan terkuras dan kapal selam harus ke permukaan lagi untuk mengisi ulang baterai mereka. kapal selam diesel-listrik juga secara luas disebut sebagai SSK (Sub Surface Killer) atau yang populer disebut sebagai kapal selam mesin diesel.
KELEBIHAN
- Kapal selam ini menghasilkan sangat sedikit noise dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang menggunakan tenaga nuklir
- Kecil dan lincah yang membuat mereka mematikan di daerah air dangkal
- Dapat mematikan / menghidupkan mesin setiap kali diperlukan seperti kapal selam nuklir yang memiliki berjalan reaktor 24 × 7
- Relatif mudah untuk membangun, kru dan mengoperasikan
- SSK modern memiliki kemampuan Land Attack seperti SSN
Mesin diesel sebelumnya dianggap berisik dan lambat, tetapi sistem peredam suara modern telah mengakibatkan mesin diesel menjadi sangat senyap dan dianggap sebagai kapal selam paling mematikan dalam perang litoral terutama karena kemampuan mereka untuk menutup generator dan menghasilkan hampir ZERO kebisingan. Mereka hanya bisa tinggal di dalam air untuk menghindari deteksi.
Teknologi modern seperti Air Independent Propulsion System (AIPS) telah memungkinkan kapal selam mesin diesel untuk tinggal di bawah air selama hampir seminggu. Sementara jika tanpa AIPS hanya tahan 1-2 hari. Biasanya mesin diesel bisa menyelam hingga kedalaman 150-300 m dan memiliki kecepatan di bawah air pada 15-20 knot.
Angkatan laut modern telah mulai beralih ke kapal selam nuklir, tetapi beberapa angkatan laut seperti Rusia, China dan India mengoperasikan sejumlah besar kapal selam mesin diesel bersama dengan kapal selam nuklir mereka. Keunggulan yang ditawarkan oleh kapal selam ini tidak dapat ditandingi oleh kapal selam nuklir.
Kapal selam mesin diesel relatif murah dan bahkan angkatan laut kecil dapat memperoleh dan mengoperasikannya. Kapal selam seperti Type 212, Improved Kilo, Scorpene dan Soryu adalah beberapa mesin diesel yang paling modern. Tipe 212 adalah terkenal karena sangat kecil dan tenang dan memiliki kru kecil sekitar 30 orang. Improved kelas Kilo lebih tenang dan memiliki daya tembak tambahan. Kapal selam ini juga dapat menembakkan rudal anti kapal Klub dengan jangkauan 300 km dari tabung torpedonya.
Kelas Soryu relatif besar dan memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan dengan kapal selam kecil. Namun terlepas dari semua kelebihan mereka, kapal selam ini juga memiliki kelemahan juga.
KELEMAHAN
- Kecepatan tertinggi kapal selam di dalam aiar yanag berkisar sekitar 15-20 knot yang menjadikan tidak memungkinkan bagi mereka untuk berlari lebih cepat dari torpedo atau kapal anti-kapal selam
- Kedalaman menyelam terbatas 150-300m yang membuat mereka rentan di wilayah perairan dalam di mana mereka tidak bisa menyelam lebih dalam untuk bersembunyi
- Kemampuan di bawah air terbatas
- Dilengkapi senjata kecil yakni 12-20 torpedo / rudal (pengecualian seperti Soryu)
- Umumnya sangat sempit yang membuat penyebaran panjang sangat tidak menyenangkan
Sekarang kita tahu bahwa kapal selam mesin diesel modern yang sangat tenang dan dapat tinggal di bawah air selama seminggu. Sekarang mereka menjadi sangat berbahaya dalam pertempuran, terutama di daerah perairan dangkal. Itulah sebabnya mereka harus dideteksi sedini mungkin dalam konflik dan menghancurkan menggunakan teknik yang memadai dan aset yang akan dibahas dalam tulisan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar